Mohon tunggu...
Seneng Utami
Seneng Utami Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Banyak Laki- laki Indonesia Jadi Ayah Gagal

24 September 2014   11:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:43 1999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2). Banyaknya TKI/ TKW di negeri ini.

Secara tidak langsung, baik disadari atau tidak. Kenyataan dari keberadaan TKW dan TKI yang berstatus menikah ternyata berpengaruh besar terhadap keadaan rumah tangganya. Tanpa adanya kepercayaan diantara kedua belah pihak maka yang akan terjadi ialah mereka akan memilih untuk berpisah. Lebih- lebih mudahnya alat komunikasi saat ini seperti adanya Facebook dan vidio call. Facebook memudahkan seseorang untuk mengenal tanpa batas dan bebas, sedang vidio call semacamnya membuat keintiman jalinan hubungan baru semakin seperti nyata, sekalipun belim pernah bertemu.

Merasa berduit, merasa berubah lebih cantik atau cakep, istri atau suami yang dirumah rela/ sengaja dilupakan hanya demi melirik yang lainnya. Demi kesenangan sesaat dan tanpa berpikir banyak dampak negatif serta pengaruhnya. Jika ada orang ketiga, secara otomatis jalinan hubungan komunikasi sebuah pasangan orang berumah tangga akan menjadi buruk. Perubahan nyata misalnya perhatian yang kurang dari salah satu diantaranya akan tampak jelas dan ada. Malangnya, apabila mereka dirumah mempunyai buah hati. Sebab orang tuanya kurang harmonis, si anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang.

Ada juga kasus lain, mungkin dari salah satu pasangan merasa keberatan ditinggal berjauhan dalam jangka waktu yang panjang membuat ia memutuskan untuk mencari yang lain demi bisa memenuhi kebutuhan seksualnya. Bukan tabu tetapi wajar, sebagai orang yang normal.

Saya mengira, jumlah antara TKW  dan TKI, lebih banyak jumlah wanitanya. Hal ini lah yang menjadi bukti pokok laki- laki di Indonesia gagal berumah tangga. Laki- laki dalam buku/ surat menikah secara hukum yang berlaku di Indonesia dikatakan bahwa laki- laki sebagai kepala keluarga mempunyai kewajiban untuk menafkahi istri dan anak- anaknya! Kenyataan, banyak wanita Indonesia menjadi tulang punggung keluarganya.

** Jaga hubungan baik jarak jauh.

** Esensi sosok Ayah sebagai penanggung jawab pencari nafkah untuk keluarganya banyak diganti oleh sosok ibu.

3). Banyaknya kasus yang ada di Indonesia.

Seperti anak hamil diluar menikah, adanya anak- anak yang mengonsumsi narkoba, narkotika, sabu- sabu, dan jenis obat/ minuman terlarang seperti alkohol yang ada di mana- mana tanpa sepengetahuan orang tuanya, atau barangkali kurang mendapatkan perhatian, banyaknya anak yang putus sekolah hanya dengan alasan orang tua tidak mampu membiayai sekolahnya, ada anak- anak muda yang depresi sebab terlalu banyak masalah tanpa mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Sebagai orang tua yang baik semestinya memberikan pelayanan atas kebutuhan dasar anak- anaknya. Memberi kasih sayang dan perhatian terhadap anak adalah kewajiban. Kasus- kasus tersebut terjadi tak lepas dari didikan orang tuanya masing- masing.

** Jadilah Ayah yang perhatian dengan kebutuhan anak- anaknya dan bimbinglah!

4). Tidak ada emphaty dalam keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun