Bahkan, ada satu kemuliaan yang melekat pada bangsa hewan yaitu mereka tak pernah merusak alam. Mereka tak menebang hutan, apalagi membakarnya, tak membuat senjata, tak membuat huru hara, tak rakus, tak menimbun uang, tak butuh emas dan perhiasan, tak butuh pakaian mahal, tak butuh mobil atau pesawat. Kemuliaan hewan adalah sesuai janjinya kepada Tuhan. Mereka hidup apa adanya, sesuai dengan kebutuhannya saja, tak berlebihan apalagi sampai menimbun harta hingga tujuh turunan.
Bahkan bangsa hewan telah menunjukkan kemuliaannya selaku hamba Tuhan. Bangsa hewan telah mengajarkan cara berorganisasi, kerjasama, berbangsa dan bernegara yang baik, membangun rumah dan istana yang luar biasa, menguburkan jenazah temannya, menutup kotoran, menggendong bayi, melahirkan, berkorban untuk sesama, membela kawanan, membangun temtara yang kuat, membuat sandi, berkomunikasi, gotong royong, menghasilkan madu, telur, air, suara, makanan, pupuk, membantu penyerbukan dan beragam produk kerajinan yang luar biasa nilainya.Â
Monster Perusak
Tidak ada mahluk Tuhan yang paling luar biasa kecuali manusia. Sebab hanya manusia yang beroleh akal pikiran dari Tuhan. Alat yang paling tercanggih sebagai bentuk kasih sayang dan penghargaan Tuhan. Tuhan memberi mata, telinga dan pikiran untuk menjadikan manusia sebagai wakil Tuhan di alam.
Tuhan butuh eksistensi, butuh kesaksian dan manusialah sebagai saksi Tuhan tentang keberadaannya. Tanpa manusia dengan darah dan daging dan akal-pikirnya Tuhan sama saja tak ada. Tuhan tak mungkin minta kesaksian pada batu atau mau diwakili oleh hewan untuk menjaga alam semesta miliknya.Â
Namun, manusia lupa akan janjinya kepada Tuhan. Manusia lupa diri tentang keterbatasannya selaku mahluk Tuhan. Manusia pun pingin menjadi Tuhan. Manusia pingin melampaui batas yang telah ditetapkan Tuhan. Kini manusia tampil sebagai Raja manusia, mengatur manusia, menjadikan dirinya sebagai pusat pengabdian. Manusia berubah wujud menjadi Tuan penguasa alam, menaklukkan alam, merusak alam, menegasikan Tuhan.
Manusia menjadi monster perusak mengerikan. Manusia menakutkan bagi tumbuhan, bagi hewan maupun bagi manusia lainnya. Tak ada lagi keindahan alam yang dititipkan Tuhan pada manusia. Semua titipan Tuhan telah rusak dan punah.Â
Manusia semakin terperosok jauh pada keangkuhannya, egonya, keakuannya. Manusia kehilangan kendali, kehilangan arah, tak tau arah, tak tau jalan kembali. Manusia telah tersesat sejauh-jauhnya. Manusia monster lebih rendah dari binatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H