Mohon tunggu...
Sendy Aditya Andira
Sendy Aditya Andira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

senang membaca serta menerima kritik dan saran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontroversi Stasiun TV Mengundang Pelaku Penjual Konten Pornografi

21 Mei 2022   11:19 Diperbarui: 21 Mei 2022   11:30 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Diundangnya seorang pelaku pornografi yang tengah menjalani kasusnya membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai kredibilitas orang-orang dibalik ide talkshow tersebut. 

Banyak orang yang berpikir bahwa ide untuk mengundang pelaku konten pornografi tersebut hanyalah demi rating semata mengingat kasus tersebut tengah viral ditengah jagat hiburan tanah air. 

Demi rating televisi yang baik, stasiun TV tersebut rela untuk mengundang bintang tamu yang kontroversial agar banyak orang yang menonton. Kesimpulan tersebut dapat ditarik karena beberapa saat sebelum kontroversi pelaku konten pornografi, acara talkshow di stasiun TV yang bersangkutan juga pernah mengundang seorang Saipul Jamil. 

Saipul Jamil merupakan mantan artis yang tersandung kasus pencabulan dan pedofil yang baru keluar dari penjara beberapa saat yang lalu. 

Acara talkshow pada stasiun TV yang bersangkutan mengundang Saipul Jamil pada acara tersebut dengan seolah-olah menyambut kembali kedatangannya selepas keluar dari penjara. 

Konten tersebut juga menuai banyak kecaman dari berbagai kalangan terutama para aktivis dan pegiat perlindungan anak. 

Dua contoh kontroversi tersebut mempertegas bahwasanya stasiun dan media TV saat ini lebih mementingkan rating semata dibandingkan dengan kualitas konten yang dihasilkan. 

Tak peduli seberapa kontroversial konten yang dihasilkan, selama mendapatkan untung konten apapun akan ditayangkan. 

Tidak adanya filter terhadap konten yang ingin ditayangkan menyebabkan kualitas tayangan menjadi menurun. 

Konten yang cenderung terpengaruh dengan sesuatu yang viral di media sosial sehingga dianggap kurang kreatif membuat beberapa orang menjadi malas untuk menonton televisi dan beralih ke platform media digital lain seperti Netflix ,Idlix, Disney+, dan sejenisnya.

Agar senantiasa terhindar dari konten berbau pornografi, hal-hal yang bisa dilakukan adalah dengan membatasi diri dari konten-konten tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun