Mohon tunggu...
Sendi Wijaya
Sendi Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Mpd Univeritas Pelita Harapan

Seorang mahasiswa magister pendidikan di Universitas Pelita Harapan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Teori Kognitivisme pada Pembelajaran IPA Kelas 5 SD

24 September 2021   22:26 Diperbarui: 24 September 2021   22:33 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jerome S. Bruner adalah seorang peneliti psikologi pendidikan yang terkemuka yang berpendapat bahwa desain pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum masih sangatlah minim. 

Teori belajar juga harusnya berfokus tidak hanya pada teori semata melainkan prakteknya di dalam dunia pendidikan yang dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. 

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin sedikit berbagi teori belajar kognitivisme dan bagaimana aplikasi atau prakteknya di dalam desain pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran IPA kelas 5 pada khususnya.. Teori kognitivisme berbeda dengan teori behaviorisme yang pernah penulis bahas sebelumnya. 

Teori ini bukan hanya menekankan pada hasil belajar serta bagaimana hasil belajar tesebut didapatkan berdasarkan stimulus yang diberikan, teori kognitivisme lebih menekankan pada proses belajar yang mencakup beberapa faktor yaitu ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi serta faktor-faktor kejiwaan lainnya. Menurut teori ini, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Apa yang ada dalam diri manusia itu sendiri
  2. Keseluruhan daripada bagian-bagian
  3. Peranan kognitif
  4. Kondisi waktu sekarang
  5. Pembentukan struktur kognitif.

Teori kognitivisme yang akan dibahas pada kesempatan kali ini merupakan teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Jean Piaget merupakan tokoh kognitivisme yang lahir di Swiss pada 9 Agustus 1896. 

Beliau merupakan seorang ahli psikolog swiss serta ahli epistemology genetik. Piaget dikenal dengan teori kognitivisme yang melihat seorang anak berkembang secara intelektual. Menurut Piaget, kognitif seorang siswa dapat dibentuk melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya. 

Piaget juga beranggapan bahwa kecerdasan akan tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan. Ada beberapa tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget yaitu dimulai dari umur 0-2 tahun yang disebut tahap sensorimotor. Tahapan kedua dimulai dari umur 2-7 tahun atau disebut juga tahapan pra-operasional. 

Tahap yang ketiga adalah tahap operasional konkret yang dimulai dari umur 7-13 tahun. Dan yang terakhir adalah tahap operasional formal yang dimulai dari umur 12 tahun ke atas. Setiap tahapan menjelaskan perkembangan siswa secara umum sesuai dengan umurnya. 

Namun pada kesempatan kali ini, penulis hanya akan membahas tahapan yang ketiga yaitu tahap operasional konkret.

Pada tahapan konkret operasional, seorang siswa mulai memiliki pemikiran yang lebih logis dan terorganisir, tetapi masih sangat konkret. Artinya siswa akan lebih mudah memahami suatu pembelajaran melalui benda-benda konkret yang dapat mereka amati langsung. 

Piaget juga mengemukakan bahwa pada tahapan ini, siswa mulai menggunakan logika induktif yaitu penalaran informasi dari khusus ke umum.

Siswa mulai menurunkan perilaku egosentris dan mampu memikirkan sesuatu seperti yang dilihat oleh sudut pandang orang lain. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Piaget pada tahapan ini adalah bahwa siswa sudah mampu mengelompokkan atau menggolongkan benda-benda serta membuat urutan.

Sepeti yang sudah disampaikan di atas mengenai prinsip teori kognitivisme yaitu bahwa teori ini mengedepankan proses pembelajaran dan mempertimbangkan keadaan tiap siswa yang dapat diartikan proses pembelajaran dapat di lakukan dengan model students centre. Maka model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:

Mata pelajaran: IPA kelas 5 SD

Topik: Siklus Hidup Tumbuhan

Konsep yang perlu dimiliki oleh siswa: Tanaman membutuhkan beberapa unsur penting untuk dapat tumbuh seperti air, media tanam, cahaya matahari atau temperatur yang tepat.

Metode: Eksperimen

Alat dan bahan yang digunakan:

Biji kacang hijau, kapas, tanah, air, alat ukur (meteran)

Yang perlu dilakukan oleh siswa:

  • Siswa bekerja di dalam kelompok yang terdiri tidak lebih dari 4 orang dalam satu kelompok agar diskusi dapat lebih efektif
  • Siswa akan menjawab pertanyaan saintifik yang diberikan oleh guru yaitu:
  • Bagaimana pengaruh media tanam pada pertumbuhan tanaman kacang hijau?.
  • Siswa membuat hipotesa terhadap apa yang akan terjadi pada setiap tumbuhan di media tanam yang berbeda dengan jumlah air yang sama dan tanaman yang sama.
  • Siswa meletakkan setiap biji dua kacang hijau di media tanam yang berbeda yaitu kapas, tanah, dan tanpa media tanam.
  • Siswa kemudian menggambar hasil pengamatan mereka; bagaimana siklus hidup tumbuhan tauge yang dimulai dari biji, kemudian akar, batang dan kemudian daun-daun. Pada kegiatan ini siswa juga tidak hanya dapat mengamati langsung proses siklus hidup tumbuhan tapi juga mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman.
  • Di hari terakhir pengamatan guru dapat meminta siswa menjelaskan hasil pengamatan mereka dalam bentuk kegaitan presentasi lalu menyimpulkan. 

Dengan melakukan kegiatan ini, siswa dapat memproses pengetahuan mereka dan menemukan jawabannya sendiri. Melalui kegiatan ini juga guru dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta kemampuan berkomunikasi para siswa.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Piaget, bahwa kognitf siswa dibentuk atas dasar interaksi sosial lingkungan, maka dengan melakukan kegiatan ini juga siswa dapat berinteraksi dengan teman-temannya dan ada banyak pembelajaran terjadi di sana.

Sumber:

Ausubel, D.P.,et al. (1978). Educational Psychology: A Cognitive View. New York: Holt, Rinehart and Winston

Piaget, Jeane (1923). The Language and Thought of the Child. Routledge & Kegan Paul

Piaget, Jeane (1997). The Origins of Intelligence in Children. Routledge & Kegan Paul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun