Di atas permadani awan putih,
Di bawah selimut langit biru,
Sejuknya angin menyapa mesra,
Menemani candu kopi di puncak gunung tercinta.
Aroma kopi menggoda jiwa,
Menebar pesonanya di udara,
Setiap tegukan bagai melodi,
Menari di lidah, menghangatkan hati yang sunyi.
Candu kopi, candu alam,
Berpadu dalam simfoni indah,
Menenggelamkan diri dalam ketenangan,
Melupakan sejenak hiruk pikuk duniawi.
Gunung menjulang tinggi,
Menyaksikan tarian awan yang tak henti,
Menemani rasa rindu yang mendalam,
Akan kampung halaman yang jauh di sana.
Kopi dan gunung, dua sahabat sejati,
Menemani perjalanan jiwa yang sunyi,
Mencari kedamaian di puncak nirwana,
Menemukan makna hidup di antara kabut dan awan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H