Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Candu Kopi di Puncak Awan

9 Februari 2024   10:54 Diperbarui: 9 Februari 2024   11:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di atas permadani awan putih,

Di bawah selimut langit biru,

Sejuknya angin menyapa mesra,

Menemani candu kopi di puncak gunung tercinta.

Aroma kopi menggoda jiwa,

Menebar pesonanya di udara,

Baca juga: Candu dan Kopi

Setiap tegukan bagai melodi,

Menari di lidah, menghangatkan hati yang sunyi.

Candu kopi, candu alam,

Berpadu dalam simfoni indah,

Menenggelamkan diri dalam ketenangan,

Melupakan sejenak hiruk pikuk duniawi.

Gunung menjulang tinggi,

Menyaksikan tarian awan yang tak henti,

Menemani rasa rindu yang mendalam,

Akan kampung halaman yang jauh di sana.

Kopi dan gunung, dua sahabat sejati,

Menemani perjalanan jiwa yang sunyi,

Mencari kedamaian di puncak nirwana,

Menemukan makna hidup di antara kabut dan awan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun