Di persimpangan jalan sunyi, langkahku terhenti
Menengok ke belakang, jejak luka terukir di hati
Setiap langkah yang terayun, bagai duri menusuk kalbu
Menyisakan pilu, dalam balutan debu.
Di bawah langit kelabu, jiwa merintih pilu
Menelan pahitnya kenyataan, yang tak tertahankan pilu
Setiap tetes air mata, menjadi saksi bisu
Kisah perjalanan nestapa, penuh luka dan kelam.
Ditempa badai dan rintangan, jiwa kian teruji
Melewati lembah duka, dan mendaki gunung terjal di hati
Meski terluka, semangat takkan pernah padamkan api
Terus melangkah maju, meski gontai dan tertatih.
Cahaya redup di ujung lorong, menjadi harapan
Menuntun langkah kaki, menuju arah yang terang
Menyibak kabut duka, dan meraih mimpi yang terbuang
Menemukan kedamaian, di akhir perjalanan yang panjang.
Di setiap tikungan, terukir kisah pilu
Di setiap jejak kaki, tertinggal air mata yang berlinang
Namun di dalam hati, terpatri semangat yang tak pernah mati
Menemukan arti hidup, di tengah luka dan nestapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H