Di persimpangan jalan sunyi, langkahku terhenti
Menengok ke belakang, jejak luka terukir di hati
Setiap langkah yang terayun, bagai duri menusuk kalbu
Baca juga: Bisikan di Sudut Jam Tiga Pagi
Menyisakan pilu, dalam balutan debu.
Di bawah langit kelabu, jiwa merintih pilu
Menelan pahitnya kenyataan, yang tak tertahankan pilu
Setiap tetes air mata, menjadi saksi bisu
Kisah perjalanan nestapa, penuh luka dan kelam.
Ditempa badai dan rintangan, jiwa kian teruji
Melewati lembah duka, dan mendaki gunung terjal di hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!