Setiaku tak tergoyahkan oleh badai yang menerjang,
Meski kau telah pergi, meninggalkan luka yang memanjang.
Aku takkan menyerah, pada janji yang telah terpatri,
Meski kau telah mendua, hatiku tetap memilihmu di sini.
Setiaku abadi, bagai samudra yang tak terjamah,
Menantimu kembali, di ujung luka yang tak pernah terobati.
Puisi ini menceritakan tentang kesetiaan seorang individu yang diuji dengan pengkhianatan dan luka. Meskipun terluka dan dikecewakan, individu ini tetap teguh pada janjinya, menunjukkan kekuatan cinta dan kesetiaan yang tak tergoyahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H