Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lantunan Melodi Kehidupan

3 Februari 2024   13:49 Diperbarui: 3 Februari 2024   13:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/tangan-makro-tanaman-tanah-tumbuh-1838658/

Bagai simfoni alam yang mengalun merdu,

Hidup menari dalam irama penuh lagu.

Nada-nada tawa mewarnai hari-hari,

Menyulam bahagia di relung hati.

Namun, di balik melodi indah nan permai,

Tersembunyi nada sumbang yang tak terurai.

Air mata membasahi pipi yang terluka,

Menyisakan pilu dalam jiwa yang terluka.

Lika-liku kehidupan bagai roller coaster,

Menaikkan dan menurunkan dengan penuh gejolak.

Kadang di puncak kejayaan,

Terkadang terjerembab dalam kegelapan.

Namun, dalam setiap tarian melodi kehidupan,

Terukir pelajaran dan makna yang terdalam.

Kita belajar untuk tegar di kala terjatuh,

Dan bangkit kembali dengan semangat yang utuh.

Hidup tak selalu tentang kebahagiaan,

Kesedihan dan duka menjadi bagian.

Belajarlah untuk menari dengan indah,

Dalam setiap irama yang tercipta di dunia.

Di akhir melodi, kita akan menemukan,

Bahwa hidup adalah tentang perjalanan.

Bukan tentang tujuan, tapi tentang makna,

Tentang bagaimana kita menjalaninya dengan cinta.

Pesan puisi

Hidup adalah tentang liku-liku, ada senang dan ada sedih. Dalam setiap tarian melodi kehidupan, terukir pelajaran dan makna yang terdalam. Belajarlah untuk tegar di kala terjatuh, dan bangkit kembali dengan semangat yang utuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun