Bukan istana megah berlapis marmer,
Rumahku gubuk sederhana berbalut lumut hijau.
Dinding bambu lapuk menyapa angin senja,
Baca juga: Angin Tak Ber-KTP
Atap rumbia berbisik kisah kepada embun pagi.
Lantai tanah bebau aroma dedaunan,
Jejak telapak kaki menari mengikuti irama jangkrik.
Jendela kayu lapuk membingkai panorama sawah,
Baca juga: Manusia Kerupuk Melempem
Langit senja melukiskan rona jingga di atas kepala.
Pohon beringin tua berjaga di halaman depan,
Akarnya terjalin mesra dengan batu-batu lumut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!