Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Atas Pasir Pantai Kenangan

16 Januari 2024   23:09 Diperbarui: 16 Januari 2024   23:14 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bau asin laut menusuk hidung, mengingatkan pelukanmu,

Hangat dan asin, seperti air mata yang tak bisa kubendung.

Jejak kakimu memudar, digerus ombak yang tak kenal lelah,

Namun rinduku tetap teguh, terpatri di pasir, tak mau digoyahkan.

Aku tahu, suatu saat, kita akan kembali ke pantai ini,

Bersama senja, debur ombak, dan rindu yang tak pernah mati.

Puisi ini menggambarkan jejak rindu yang tertinggal di pantai kenangan. Pasir halus dan ombak berbisik tentang sosok yang dicintai, dan senja jingga mewarnai langit dengan warna kenangan. Walaupun jejak kaki memudar, rindu tetap teguh terpatri, menunggu saat untuk kembali bersama.

Semoga puisi ini bisa mewakili perasaan rindu yang mungkin sedang kamu rasakan. Jangan takut untuk mengungkapkan rindu, karena ia adalah bagian dari cinta yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun