Sinarnya redup, tak sanggup menerangi malam,
Hanyalah jejak air mataku yang berkilau.
Di setiap hembusan napas, namamu terhembus,
Menyelusup relung hati, menusuk hingga menusuk.
Aku mencari bayangmu dalam kabut sunyi,
Namun hanya jejak rindu yang kutemui.
Tapi meski kau jauh, di batas cakrawala,
Cintaku kan tetap teguh, bagai bintang di angkasa.
Jejak rindu ini kan kujadikan jembatan hati,
Menghubungkan kita, meski terpisah jarak dan waktu.
Hingga suatu saat, kabut menghilang, dan kau tiba,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!