Tahun 2024 berlalu, matahari tahun 2025 bersinar tak lagi terik. Di atas tanah leluhurnya, Mbak Darmi berjongkok menanam semai, tangannya kuat dan lembut. Keadilan tak sepenuhnya didapat, tapi ia bertekad, ia tak lagi terjebak janji dan berhala. Keadilan tak diturunkan, ia direbut, dipelihara, setiap hari, secangkir kopi demi secangkir kopi, di warung kecil bernama "Suara Sawah".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!