Penggunaan kata-kata "FYP", "hashtag", "challenge", "viral", "views", "like", "duet", "dance cover", "story", dan "followers" menunjukkan keterikatan mereka terhadap dunia TikTok.
Namun, puisi ini juga mengajak para Gen Z untuk tidak terjebak dalam dunia maya dan melupakan dunia nyata.
Mereka harus ingat bahwa popularitas online tidaklah cukup dan mereka harus beraksi untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
Puisi ini diharapkan dapat mengingatkan para Gen Z untuk memanfaatkan TikTok secara positif dan tetap fokus pada tujuan hidup mereka yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H