Setiap tegukan, senyummu mekar di hati,
Menepiskan penat, membakar semangat yang nyaris padam.
Senja, oh senja, panggung drama langit petang,
Jingga keemasanmu menghapus gurat duka terpendam.
Dalam sapuan cahaya terakhirmu, aku tersesat,
Menikmati candu, menyesap kopi, melupakan segala keluh kesah.
Ketiga elemen ini, tak terpisahkan bagiku,
Candu, kopi, dan senja, harmoni yang menyihirku.
Dalam nikmat yang sesaat, aku temukan pelarian,
Dari dunia nyata yang terkadang terasa begitu kelam.
Namun, tahukah kau, oh candu, kopi, dan senja,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!