Mohon tunggu...
Senandung Harmoni
Senandung Harmoni Mohon Tunggu... Penulis - Freelance

Just a mom, yuk ke rumahku www.primahapsari.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mandiri Jogja Marathon 2018, Bukan Sekadar Marathon Biasa

20 April 2018   13:30 Diperbarui: 20 April 2018   13:57 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit masih gelap saat saya membuka pintu depan rumah. Dengan mengendap-endap saya keluar rumah berharap tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Menghindari kebisingan berlebih. Sesampai luar saya bergegas menuntun motor sampai ujung gang. Begitu rumah sudah tidak terlihat segera saya menggeber motor kesayangan menuju Candi Prambanan. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Duo anak lanang masih terlelap. Bakalan rempong banget jika mereka terbangun dan saya bisa terlembat sampai di Candi Prambanan. Syukurlah ternyata saya lihai untuk tidak "bersuara" dan sampai di Candi Prambanan tepat pukul 4 pagi.  Bersama ratusan atau mungkin ribuan peserta Mandiri Jogja Marathon  saya berjalan dari tempat parkir menuju pintu timur. Berbeda dengan  peserta yang harus melewati pintu utara yang dekat dengan joglo,  panitia ataupun media dan pihak tenant  diperbolehkan masuk melalui pintu timur asalkan menggunakan ID card yang berlaku.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Matahari belum juga keluar dari peraduan tetapi Candi Prambanan di dini hari itu sudah penuh dengan manusia yang mengenakan jersey club lari atau kaos putih bertuliskan Mandiri Jogja Marathon dan bersepatu kets. Peserta Mandiri Jogja Marathon banyak yang sudah datang bahkan sejak pukul 3 pagi. Semakin mendekati Lapangan Roro Jonggrang, semakin banyak orang terlihat. 

Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sedang pemanasan, sendiri ataupun berkelompok. Ada yang sedang lari-lari kecil bahkan ada yang asyik berselfi ria di depan Candi Prambanan yang nampak eksotis di pagi itu.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Berlari Sembari Berwisata

Event Mandiri Jogja Marathon 2018 merupakan kali kedua dengan perhelatan yang sama di tahun lalu. Tetapi peserta lari di tahun ini lebih banyak. Ada empat kategori yang dilombakan di Mandiri Jogja Marathon 2018  yakni Full   Marathon (42 Km) dengan jumlah 1200 pelari, Half Marathon (21 Km)   sejumlah 2250 pelari, 10Km dengan 2250 pelari serta 5Km sejumlah 2000   pelari. Sejumlah itu belum ditambah dengan pelari undangan baik dari dalam negeri ataupun atlet marathon internasional.

Lomba lari Marathon yang digelar oleh Bank Mandiri dan Pemprov DIY ini menarik 8000 pelari. Tentunya daya tarik event ini sangat kuat. Dari hobi lari yang makin digandrungi semakin banyak orang, lokasi lomba yang merupakan cagar budaya, sepanjang rute ada hiburan rakyat, hingga adanya spot wisata yang dilewati pelari. Antara lain Monumen Taruna Perjuangan di Km 26, Museum Pelataran, selanjutnya di Km 37-39 pelari disuguhi indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul dan di Km 40 terdapat Candi Sewu dan Candi Bubrah dan finish di Candi Prambanan.

Peserta lari yang 80 persen berasal dari luar Yogyakarta pasti akan menikmati pemandangan sawah serta suasana pedesaan yan jarang mereka temui di kota mereka. Event ini diikuti pelari dari 22 negara seperti Malaysia, Jepang, Brazil, China, Australia, Kenya dan beberapa negara lain. Tentunya lari marathon ini tak hanya sebagai ajang kompetisi atau menyalurkan hobby lari para peserta tetapi juga menjadi suatu hiburan dan menjadi wisata olahraga.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pukul 04.30 pelari yang mengikuti race kategori full marathon sudah merapat di garis start. Mbak Melani Putria serta Mas Genda yang ganteng serta berbahu kokoh sudah siap di stage dan memandu Mandiri Jogja Marathon 2o018. Tak tanggung-tanggung, event ini mengundang host nasional yang juga menekuni dunia lari. Pantes ya mbak Mel kok badannya awet langsing. Bikin ngiri. ((ngook)).

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di kategori 42 km atau yang disebut full marathon Bapak Kartika Wirjoatmodjo selaku Direktur Utama dari Bank Mandiri melepas para pelari dengan mengibaskan bendera berwarna biru. Sebelumnya semua peserta dipandu oleh host dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama. Ah, lagu kebangsaan memang selalu bikin merinding, apalagi bagi para pelari pasti menjadi spirit tersendiri dan semakin bersemangat berlari sejauh 42 km. Alamak, saya lari 200 meter saja rasanya sudah mau pingsan. Pokoke salut buat para peserta semua.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pak Tiko, panggilan akrab dari Dirut Utama Bank Mandiri ini mengharapkan agar semua pelari dapat menikmati sekaligus mempromosikan ajang Mandiri Jogja Marathon sebagai salah satu event sport tourism yang layak diikuti secara rutin. Pak Tiko juga berharap agar event olahraga ini dapat mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya Yogyakarta di tingkat internasional sehingga bisa meningkatkan angka kunjungan wisata di Yogyakarta, pada khusunya dan Indonesia, pada umumnya. Pihak Mandiri juga akan terus meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon ini agar semakin banyak pelari yang ikut dan hadir di Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun