Aku tunas kecil pada pohon besar-Mu
Tumbuh dengan air yang kau kirim dengan akar-Mu.
Ternaung di dalam kerimbunan-Mu
Berdaun bersama dengan kehijauan-Mu
Kalau waktu kan mempertemukan kita
Kucapai tinggi puncak-Mu
Tak akan ada doa lagi
Ku t'lah berbatang di dinding-Mu
Daunku adalah daun-Mu!
Kaulah, makna yang menjadi harapan.
Harapan?
Harapan karena aku akan tetap menulis sajak
Yang mendaki terus dari bait ke bait
Agar aku melakukan sesuatu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!