Observasi dilakukan bersama rekan-rekan satu kelompok yang memiliki tugas yang sama pada lokasi tersebut. Pada kegiatan observasi pertama ini penulis bersama rekan-rekannya mengenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan program kampus mengajar tersebut.
Tahap selanjutnya penulis melakukan observasi kondisi sekolah dan kondisi kegiatan pembelajaran yang dilakukan disana. Pada saat itu kondisi kegiatan belajar mengajar (KBM) masih dilaksanakan secara daring. Selama satu bulan pertama penulis melakukan adaptasi dan mengenali kondisi siswa selama proses pembelajaran.Â
Kemudian pada bulan kedua pembelajaran sudah dilaksanakan secara tatap muka terbatas. Hal tersebut tentunya menjadi kesempatan besar bagi penulis untuk mencapai tujuan pengabdian ini.
Dalam pelaksanaannya penulis melakukan pendampingan pembelajaran membantu kegiatan wali kelas. Penulis tidak memegang penuh seluruh kegiatan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran PJBL dilaksanakan secara berdampingan sesuai dengan jenis materi pembelajaran.Â
Contoh implementasi model pembelajaran PJBL salah satunya dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Pada materi Batik pembelajaran dilaksanakan dengan cara siswa diminta menggambar salah satu corak batik untuk mengetahui jenis-jenisnya.Â
Pada mata pelajaran lain seperti Ilmu Pengetahuan Alam dalam materi Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan siswa juga diberikan project membuat gambar sehingga siswa dapat mengetahui lebih jelas bukan hanya membayangkan dari teori saja.Â
Contoh lainnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa diminta membuat sebuah project mengenai keberagaman yang ada di Indonesia dan menuangkannya dalam sebuah gambar agar lebih menarik dan mudah dipahami. Tentunya hal itu membuat siswa lebih antusias dalam mengerjakannya daripada harus menulis materi terus-menerus.
Selain itu untuk mengetahui tingkat kreatifitas siswa penulis juga melaksanakan salah satu program yaitu "Complete the picture". Program ini dilaksanakan dengan cara memberikan siswa sebuah penggalan gambar yang tidak sempurna, kemudian siswa diminta melengkapi gambar tersebut menjadi versi terbaik menurut mereka.Â
Tidak ada salah atau benar dalam pengerjaannya, siswa bebas mencurahkan semua imajinasinya dalam gambar tersebut. Program ini dilaksanakan selama dua kali yaitu di awal dan di akhir semester.
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, kegiatan dilakukan dengan mengacu pada tahapan pembelajaran atau sintaks PJBL. Menurut Banawi, A. (2019)  Sintaks Project Base Learning (PJBL) ada 6 yaitu penyajian masalah, membuat perencanaan, menyusun penjadwalan, memonitor pembuatan proyek, melakukan penilaian, dan  evaluasi.
Tabel 1. Sintaks Project Base Learning (PJBL)