Lewat Youth Interfaith Camp, dan berbagai kegiatan lainnya, Kita Famili secara aktif dan kreatif mengkonsolidasi diri dan para pemuda lintas agama dalam aktivitas-aktivitas yang ditujukan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan, menghormati perbedaan dan menghidupi kebinekaan. Bukankah berbeda itu indah?
Semoga, kegiatan lintas iman ini terus berkembang, sehingga “status” Salatiga sebagai kota toleran se Indonesia dapat dipertahankan, bahkan bisa ditingkatkan. Tentu saja, kontribusi Kita Famili dalam menciptakan toleransi dan kesadaran kebhinekaan masih kecil, namun terlihat sangat prospektif di masa depan.
Itulah sepenggal kisah dari kota toleran dan sejuk Salatiga, kota kecil di kaki Gunung Merbabu, dalam rangka hari Toleransi Internasional (16 November), dan untuk Indonesia yang damai.
Salam damai dan salam Bhineka Tunggal Ika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H