Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama yang Paling Benar

10 Oktober 2016   08:32 Diperbarui: 10 Oktober 2016   08:45 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://raudhatulmuhibbiin.wordpress.com/category/kisah-pernikahan/

Moral cerita: bahwa ber-agama yang benar seharusnya nampak lewat perilaku dan tindakan. Bukan lewat penguasaan dogma, penonjolan atribut, dan hiasan eksterior. Semua agama mengajarkan sifat dan karakter kebaikan yang menyatu sebagai interioritas diri penganutnya. Maka, siapa pun yang beragama tentulah itu terlihat dari sifat, perilaku, cara berpikir dan cara bertindaknya. Pandangan Dalai Lama mungkin bisa menjadi pemandu: bahwa agama yang benar adalah yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik, lebih welas asih, lebih berpikiran sehat, lebih menyayangi, lebih manusiawi, lebih punya rasa tanggungjawab, dan lebih beretika. Itulah kualitas cincin asli.

Jadi, yakinkah Anda sebagai pewaris cincin asli? Atau, Andakah hakim yang dijanjikan akan datang di masa depan itu? Baiklah kita masing-masing merenungkannya, lalu mengkontribusikan kualitas karakter cincin asli di bumi Nusantara ini.

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun