Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pilkada DKI 2017 Berpotensi Jadi Model Politik Pilkada Pancasilais

23 September 2016   23:23 Diperbarui: 25 September 2016   21:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur berfoto bersama di sela-sela pemeriksaan kesehatan di RS Mintoharjo, Jakarta, Sabtu (24/9/2016). (Istimewa)

Atas dasar di atas, dengan ditopang “rekam jejak serta orientasi” ketiga paslon, juga “garansi” ketiga kingmakers di baliknya, patut diharapkan sebuah kampanye yang diwarnai adu program, adu strategi, kemampuan berorasi untuk meyakinkan publik, serta adu rekam jejak dan hal positif-edukatif lainnya. Sebuah kampanye yang jauh dari black campaign, kampanye negatif, nuansa SARA, dan sejenisnya.

Dalam “gaya kampanye Pancasilais” ini, yang perlu dikendalikan adalah ketidakmampuan tim menahan godaan untuk kembali terjebak melakukan kampanye gaya lama. Semua itu kontraproduktif. Berdasarkan pengalaman, person-person dalam sejumlah partai politik biasanya tidak bisa tahan diri. Tidak hanya partai-partai berbasis Islam, melainkan juga oknum-oknum di parpol lainnya termasuk parpol berideologi nasionalis, sangat kerap melakukan kampanye zaman primitif itu. Faktor inilah yang ikut berkontribusi bagi “jatuhnya” salah satu paslon.

Bagaimana pun kita patut berharap, semoga para tim kampanye dan masa pendukung dapat dikendalikan oleh ketiga paslon serta “ketiga jenderal pendukungnya” sedemikian sehingga kampanye pilkada DKI 2017 benar-benar berjalan sesuai dengan idealisme kita. Lalu, menjadi model bagi politik pilkada di negeri ini, sekarang dan di masa depan. Semoga!

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun