Mohon tunggu...
Semuel Leunufna
Semuel Leunufna Mohon Tunggu... Dosen - You Will Never Win if You Never Begin

Dosen Universitas Pattimura Ambon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengembangkan Rantai Nilai Berkelanjutan dan Inklusif Memanfaatkan Pembelajaran Berbasis Pencampuran

16 Oktober 2021   23:14 Diperbarui: 16 Oktober 2021   23:44 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuel Leunufna1, Luud Clercx2, Idqan Fahmi3, Diederik de Boer4

  • 1Fakultas Pertanian Universitas Pattimura  Ambon, Maluku, Indonesia,2Agrofair Company, Barrendrecht the Netherlands, 3Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia, 4Maastcicht School of Management (MSM) the Netherlands.

Latar Belakang

Proyek “Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Agricultural Value Chain Development in Indonesia” di inisiasi sekitar pertengahan tahun 2016 melalui pembicaraan telepon antara pengusul proyek Mr. Luud Clercx dari Agrofair Company Negri Belanda dengan Dr. Semuel Leunufna dari Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, mengundang keterlibatan Fakultas Pertanian Unpatti sebagai institusi dimana proyek akan diimplementasikan, diikuti penyampaian data umum universitas pattimura untuk disertakan dalam proposal proyek.  Pembicaraan awal ini di mudahkan karena pada waktu bersamaan tiga peneliliti dari negri Belanda; Prof. Ernst Woltering, Prof. Ester Hoogeveen van Echtelt dari Wageningen University and Research, serta Mr. Hans Willem Van der Wall, Direktur Pelaksana Agrofair Company, sedang melakukan penelitian inventarisasi pisang di Maluku bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Unpatti.

Penandatanganan keterlibatan dalam pengusulan proyek dilakukan Juni, 2016 oleh semua  lembaga pelaksana proyek Agrofair Company Belanda, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura serta rekan kerja projek yakni Maastricht School of Management (MSM) Belanda dan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) Indonesaia, dua lembaga yang telah berpengalaman bekerja sama mengembangkan proyek sejenis yang dalam implementasi teknisnya dilaksanakan oleh Dr. Diederik de Boer (MSM) dan Dr. Idqan Fahmi (SB-IPB). Proyek kemudian disetujui untuk dibiayai bulan Juni, 2017 oleh pemberi dana, NUFFIC, organisasi Belanda untuk menginternasionalisasikan pendidikan, dianjutkan dengan penandatanganan  memorandum of understanding (MoU) antara Agrofair Company dan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Febuary, 2018.

Tugas proyek

Tugas utama proyek, terungkap jelas dari namanya, adalah membangun fasilitas serta melaksanakan program pembelajaran berbasis pencampuran (Blended learning) dan mengembangkan rantai nilai pertanian (Agricultural Value Chain) yang sifatnya berkelanjutan dan inklusif.

Pembelajaran berbasis pencampuran, sebagai tandingan dari pembelajaran konvensional yang memanfaatkan ruang kelas, meja dan kursi belajar serta pengajar yang hadir dan  bertatap muka dengan pembelajar dalam ruang yang sama, memadukan/mencampurkan/membaurkan system konvensional dengan pembelajaran Daring (dalam jaringan) yang memanfaatkan media komunikasi, teknologi informasi: WIFI, jaringan internet; komputer (laptop, desktop), fasilitas/system video conference; skype, zoom; yahoo, google; facebook, whatsup; dropbox,  dsb. Suatu system pembelajaran yang meskipun dengan interaksi yang intensif, tidak mengharuskan pembelajar untuk berada dalam ruang yang sama dengan pengajar.  Lebih dari itu memberi kemungkinan mendapatkan pembelajaran dari pengajar berkualitas dimanapaun domisilinya.

System Blended learning yang pertama kali diperkenalkan proyek di Maluku tahun 2017 (system daring dalam skala tertentu dilakukan universitas  terbuka (UT) sementara universitas lainnya memanfaatkan system konvensional), terbukti telah membantu memudahkan pengalihan system pembelajaran konvensional ke pembelajaran daring penuh saat terjadinya gempa berkepanjangan yang merusak  facilitas kampus, serta saat terjadinya pandemic Covid-19, ahir tahun 2019.  Sejumlah mahasiswa dan dosen yang telah mengikuti perkuliaahn berbasis blended learning tidak lagi tercekam dengan pengaliahan system pembelajaran dan dapat menjadi motivator bagi yang belum mengenal system blended learning.

Pengembangan rantai nilai pertanian di laksanakan dalam bentuk perkuliahan (berbasis blended learning) dan penelitian aplikatif dengan memusatkan perhatian, meskipun tidak terbatas pada, lima komuditas terseleksi dan terjustifikasi melalui skoping study yakni Cengkeh, Pala, Kelapa, Pisang dan Sagu.  Modul pembelajaran mata kuliah Analysis Rantai Nilai dikembangkan dengan pengajar utama dari partner kerja proyek, MSM dan BS-IPB, memberikan pemahaman teory rantai nilai diselingi pengajar tamu dari sejumlah lembaga yang menekankan sisi praktis Ranti Nilai Komuditas dari kelima komuditas terseleksi. Lembaga-lembaga dimaksud adalah Agrofair Company, Netherlands, Fakultas Pertanian Unpatti Ambon, Titane NGO Netherlands-Maluku, Kamboti Pusaka Maluku, NGO, Maluku, dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Maluku. Selain menghadiri perkuliahan, mahasiswa juga di wajibkan menyelesaikan dan mempresentasikan hasil kerja kelompok serta kerja mandiri yang terkait salah satu dari lima komuditas terseleksi dan dipresentasikan pada seminar internasinal tahunan dari proyek. Setiap peserta didik yang memenuhi persyaratan diberi setifikat pendamping ijasah oleh proyek BLVC, ditandatangani oleh semua lembaga pelaksana.  

Sifat rantai nilai yang keberlanjutan/lestari (Sustainable) dalam pelaksanaan proyek (melalui pemahaman teoritis dan penelitan aplikatif) didefenisikan dalam tiga aspek; pertama, keberlanjutan dalam arti masyarakat (people) yakni bahwa kelestarian hidup dan nilai hidup masyarakat perlu mendapat perhatian.  Sebagai contoh; mempekerjakan tenaga kerja manusia pada usia anak tidak memperhatikan kelestarian.  Kedua kelestarian dari aspek lingkungan (planet) yakni bahwa lingkungan perlu tetap dijaga  kelestariannya. Contohnya; proyek tidak mendukung  usaha yang melibatkan penebangan hutan secara masif, pengrusakan habitat komponen keanekaragaman hayati dan menggantikannya dengan kebun monokultur termasuk misalnya kebun kelapa sawit.  Ketiga kelestarian dalam aspek keuntungan (profit) yakni bahwa keuntungan yang diperoleh dalam pengembangan rantai nilai suatu produk atau jasa harus tetap meningkat sejalan dengan pengembangan yang dilakukan pada setiap mata rantai.

Sifat inklusif (inclusive) rantai nilai dalam pelaksanaan proyek dilihat dalam sejumlah aspek; pertama inclusif dalam rantai nilai pertanian dimulai dari masukan sarana produksi kemudian produksi, penanganan paska panen, pemasaran hingga konsumen dan pemanfaatan kembali limbah yang dihasilkan, kedua inklusif dalam spesialisasi bidang ilmu dimana dalam pembelajaran analysis  rantai nila dilibatkan tidak hanya jurusan agribisnis tetapi juga budidaya (agronomi, hama penyakit, tanah,  pemuliaan/konservasi) serta teknologi paska panen, pada Fakultas Pertanian Universitas Pattimura,  ketiga inklusif dalam skala usaha dan kerjasama dimana didalamnya terlibat tidak hanya usaha kecil di Maluku termasuk Kamboti Pusaka Maluku dan Saenusu, tetapi juga Titane Maluku-Belanda serta Verstegen (importir global komuditas rempah) Belanda sehinga akan terjadi saling mendukung dalam pengembangan serta memajukan rantai nilai komuditas dan menguntungkan semua komponen yang terlibat,  Keempat inclusif dalam system pembelajaran yakni penggunaan blended learning yang melibatkan pembelajaran konvensional serta daring, dan kelima inklusif dalam konsorsium pelaksana yang melibatkan institusi lokal (Fakultas Pertanian Universitas pattimura), nasional (Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor), maupun internasional (Maastricht School of Management dan Agrofair Company,  Belanda).

Tujuan Proyek

Penguatan lembaga, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura melalui penguatan/peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (termasuk dosen, kualitas lulusan), pengembangan kurikulum dan system pembelajaran.

Penguatan dan pengembangan usaha kecil-manengah di Maluku melalui penelitian dan pengembangan rantai nilai komuditas dan penguatan setiap komponon mata rantai (share holders dan stake holders)

Konsorsium Proyek

 

Lembaga pelaksana proyek terdiri dari Perusahaan Agrofair Negri Belanda sebagai pimpinan proyek, Sekolah Managemen Maastricht (MSM) Negri Belanda dan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) sebagai lebaga-lembaga pendamping serta Faultas Pertanian Universitas Pattimura sebagai lembaga penerima atau tempat pelaksanaan proyek.   Lembaga penyedia pendanaan terbesar pelaksanaan proyek adalah Organisasi Belanda Untuk Penginternasionalisasian Pedidikan (NUFFIC ).

 

Tujuan penulisan 

Tulisan ini bermaksud memaparkan strategi pelaksanaan proyek BLVC  kususnya pada lembaga sasaran (beneficiary institution); didalamnya sejumlah kegiatan utama pada fase awal, fase persiapan dan pelaksanaan,  dideskripsikan  diikuti jabaran terkait hasil yang dicapai, tantangan yang dihadapi dan upaya  pengembangan lebih lanjut dari hasil-hasil yang dicapai.

 

Kegiatan-Kegiatan Tahap Persiapan 

Kunjungan penjajagan serta evaluasi kesiapan pelaksanaan pada lembaga penerima proyek (beneficiary institution) dilakukan oleh pimpinan dan kaunterpart dari negri Belanda beberapa waktu setelah proyek dinyatakan disetujui oleh pemberi dana.  Dalam berbagai pertemuan dan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion - FGC)  dengan sejumlah lembaga terkait, diputuskan sementara lima komuditas pertanian di Maluku untuk menjadi fokus penelitian dan pengembangan serta pembelajaran dalam kegiatan proyek. Kelengkapan data lembaga penerima juga diserahkan kepada pimpinan proyek dan kaunterpart, serta kunjungan ke sejumlah wilayah mengamati potensi alami Maluku di Pulau Ambon, termasuk kunjungan ke museum siwalima Ambon. Pada ahir kunjungan, pimpinan proyek memperkenalkan dan menjelaskan bagan rencana kerja dengan beberapa kegiatan umum serta peranan masing-masing anggota konsorsium dalam pengusulan program lebih lanjut.  Kunjungan kaunterpart dari S-B IPB  berisikan pembicaraan/diskusi dengan  pelaksana proyek Fakultas Pertanian Unpatti, pengarahan pada sejumlah mahasiswa yang berminat berpartisipasi dalam proyek, serta kunjungan ke pusat penjualan produk paska panen sejumlah komuditas  terseleksi.

Dalam tahap awal implementasinya di Maluku khsusnya pada Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, dilakukan sejumlah tahapan; pertama tahap pengenalan/sosialisasi/desiminasi pada civitas akademika guna mempersiapkan suasana akademis yang diharapkan mendukung pelaksanaan proyek. Hal ini dilakukan melalui pertemuan dengan dan penjelasan pada pimpinan jurusan dan program study, staf pengajar, seminar lokal/nasional, diskusi informal dengan mahasiswa maupun penyampaian pada papan pengumuman.  Seminar nasional desiminasi proyek pada civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Pattimura melibatkan kerjasama Fakultas  dengan Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Ikatan Keluarga Besar Teon Nila Serua (IKB-TNS), tamu undangan staf ahli Angota DPR RI, serta sejumlah pengusaha Nasional, menampilkan dua pembicara; koordinator proyek Fakultas Pertanian Unpatti dan staf Departemen  PPPA-RI.

Tahapan ini dilanjutkan dengan perekrutan dan inventarisasi mahasiswa peserta proyek serta dosen pembimbing dan koordinator proyek pada tingkat jurusan/program study, maupun perekrutan staf peserta kunjungan pengenalan Rantai Nilai Komuditas  ke Ecuador dan Negri Belanda.  Pada saat yang hampir bersamaan dilakukan juga kunjungan pengenalan dan pendalaman terhadap praktek dan fasilitas pembelajaran daring melalui kunjungan ke Universitas Terbuka Ambon, Maluku, Universitas Terbuka Indonesia Tangerang dan Sekolah Bisnis IPB Bogor.

Tahapan penyiapan fasilitas blended learning dilakukan melalui pengadaan/penyediaan ruang  kuliah dan kantor oleh Fakultas Pertanian Universitas Pattimura dengan kapasitas hingga 50 peserta didik. Ruang yang sudah dilengkapi dengan kursi mahasiswa serta meja dan podium kuliah, white board serta meja dan kursi kerja/kantor kemudian di upgrade oleh proyek dengan pembersihan dan  pengecatan dinding ruangan, penambahan file cabinet dan lemari penyimpan serta air condisioner. Untuk kelengkapan video conference, proyek menyiapkan video conference camera beserta accessories -nya,  in-focus projector, microphone tambahan serta kamera portable beserta tripod nya. Untuk masuk jaringan internet, proyek menyediakan kabel penyambungan dan stasion internet dalam ruangan  dan membayar sambungan internet dari jaringan Internet Universitas Pattimura.  Laptop dan smartphone paling mutahir juga disediakan proyek untuk keperluan blended learning. Dalam perkembangan lebih lanjut, proyek melakukan penambahan lapisan isolasi pada dinding-dinding ruangan, menjadikannya sebagai suatu studio kedap suara disebabkan adanya gangguan audio oleh gema disekitar ruangan.  

Kegiatan-kegiatan Tahap Implementasi 

Sebagai langkah pertama keterlibatan proyek dalam kegiatan akademis Fakultas serta upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan proyek lebih lanjut, proyek menyediakan  dukungan pendanaan terhadap dua mahasiswa tingkat ahir jurusan Agribisnis melakukan penelitian agribisnis pala di Pulau Banda dan Pulau Ambon. Hasil penelitian mereka selain mengukuhkan gelar sarjana pertanian yang diperoleh, juga dipresentasikan dalam seminar internasional  proyek yang pertama, tahun 2018. 

Lokakkarya skoping study dilakukan untuk mempersiapkan sejumlah mahasiswa peserta proyek beserta pembimbing dan koordinator proyek pada jurusan/program study untuk melakukan penelitian skoping studi.  Penelitian skoping study dimaksudkan untuk menentukan jumlah dan jenis komuditas pertanian yang dianggap mewakili wilayah kepulauan Maluku yang berbeda dalam iklim, potensi komuditas, budaya, wilayah dan kebijakan pemerintahan dsb., yang akan menjadi fokus pengembangan khusunya dalam perkuliahan dan penelitian Analysis Rantai Nilai.  Meskipun pada awal kunjungan penjajagan oleh pimpinan dan kaunterpart proyek telah di usulkan lima komuditas, masih diperlukan pembenarannya (justifikasi) serta penelitian dan deskripsi Rantai Nilai masing-masing komuditas dimaksud. Lokakkarya berlangsung pada Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (lembaga penerima) diaharahkan dan difasilitasi oleh pimpinan proyek (Agrofair Company) dan konterpart MSM Negri Belanda serta penyampaian materi oleh konterpart BS-IPB Bogor dan lembaga penerima Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.   Lokakarya sehari ini dibuka oleh Dekan dan ditutup oleh Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Unpatti, diisi dengan empat pokok bahasan yakni konsep rantai nilai secara umum kemudian pekembangan pelaksanaan proyek, pembelajaran dari proyek kerjasama masa lalu serta pengertian dan methodology pelaksanaan skoping study. Lokakakarya kedua dilaksanakan untuk mempersiapkan secara teknis pelaksanaan skoping studi pada wilayah kabupaten/Kota yang masuk dalam wilayah contoh.  Meskipun persiapan yang matang telah diakukan, implementasi penelitian skoping study tidak dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal oleh sejumlah kendala

Kunjungan delegasi dari lembaga penerima proyek ke Ekuador dan Belanda diberi nama kunjungan mencari pengalaman (experiencing visit), dimaksudkan untuk memberi pengalaman dengan mengamati langsung pelaksanaan Rantai Nilai Komuditas pisang dimulai dari Ekuador hingga  Belanda dan pasar (super market) negara-negara Eropa.  Kunjungan selama dua minggu, diikuti oleh tiga personal proyek dari Universitas Pattimura Ambon, didampingi satu personal mewakili perusahaan Agrofair Belanda, Mrs. Karin Bleijleven.  Kunjungan Ekuador berpusat pada lembaga Asoguabo, Asosiasi Petani Pisang yang berpusat di Desa Elguabo, Ekuador, dipimpin oleh Direktur Mrs. Liane Zoeteweij.  Berbagai kegiatan  dilaksanakan dalam kunjungan ini atas koordinasi bersama Pimpinan Proyek, Agrofair Belanda dan Asoguabo Ecuador, dimulai dari pengenalan organisasi Asoguabo beserta perangkat organisasinya,  kunjungan lapang ke sejumlah lahan pertanian aggota Asosiasi serta lahan pertanian milik asosiasi, mengamati keseluruhan tahapan kultivasi, pemanenan, inspeksi kualitas internal, pembersihan, penyemprotan, pemasagan label, pengepakan,  inspeksi external, pemuatan pada truk pengangkut, pengangkutan ke pelabuhan Machala, pemuatan ke kapal dan pelayaran ke Eropa; Pelabuhan Roterdam Belanda, Rusia, German dll.

Menarik untuk dicatat bahwa hampir setiap aktivitas yang dijelaskan sebelumnya di kelola oleh pemain bisnis yang berbeda dalam rantai niai pisang dunia.  Kerena Asosiasi Assogabo menerapkan sertifikasi organic serta perdagangan adil  (fair trade) terhadap produk yang dihasilkannya maka inspeksi guna memastikan kepatuhan oleh petani juga dilakukan.  Selebihnya nomor kode tertentu diberikan pada setiap kotak mengindikasikan minggu penanenan, petani yang memproduksi pisang dimaksud dan sebagainya, agar dapat ditelusuri kembali pada petani produser bila suatu kualitas yang tidak diinginan ditemukan oleh konsumen atau sepanjang rantai nilai.  Sebagai kompensasi terhadap pemenuhan standard kualitas produk maka asosiasi petani di beri 1$ US untuk setiap kotak yang dieksport, dan karena 1 juta kotak dieksport setiap tahun maka asosiasi petani di beri tanggungjawab mengelola 1juta US $ per tahun untuk dikelola bagi kepentingan asosiasi petani termasuk pelatihan bagi peningkatan kapasitas petani, pembangunan sekolah untuk generasi mudanya, dll.

Dalam kesempatan kunjungan, delegasi mendapatkan penjelasan terkait sejumlah penelitian awal yang dilakukan guna meningkatkan efisiensi penyerapan hara, konservasi air tanah serta pengenalan simptom dan penanggulangan penyakit black Sigatoka oleh jamur Mycosphaerella fijiensis. Termasuk dalam penelitian dimaksud adalah  penggunaan tanaman penutup tanah dalam kultivasi pisang, tumpang sari tanaman pisang dan coklat, penggunaan michoriza sebagai pengikat nitrogen dalam pertumbuhan vegetatif pisang.  Selain perkebunan pisang monokultur, kunjungan juga dilakukan ke lahan petani dataran tinggi yang menanam secara polikultur. Kunjungan ke pelabuhan kapal, Machala untuk mengamati pemuatan dan pengangkutan komuditas ke Negara-negara pengimport juga dilakukan. Kegiatan lainnya adalah kunjungan ke Machala Technical University mengamati dan berdiskusi tentang perkembangan penelitian dan kurikulum jurusn Agronomi Universitas Teknology  Machala. Sejumlah besar (>100) rekaman video pembelajaran dari rantai nilai pisang dalam tiga bahasa (Spanyol, Inggris dan Indonesia) serta kegiatan lainnya dihasilkan dari kunjungan ini dan merupakan bahan pembelajaran yang sangat bernilai.

Kunjungan ke Negri Belanda diisi dengan sejumlah program yang juga sangat menarik dan menambah pemahaman dan pengalaman anggota delegasi. Pertemuan konsorsium pelaksana proyek dilaksanakan di kantor pusat Agrofair Company, Barrendereht dihadiri Managing Director Agrofair Company dan para pimpinan bagian, Manager proyek BLVC, konterpart proyek dari MSM, coordinator proyek, Unpatti Maluku dan peserta kunjungan serta pendamping dari Agrofair. Setelah presentasi pengenalan bagian-bagian perusahaan Agrofair, dilakukan pengamatan ke tempat penerimaan, pemeriksaan, pembongkaran dan penyimpanan  sementara import pisang dari Negara pengexport khusunya Ecuador sebagai salah satu mata rantai terahir dari keseluruhan rantai nilai pisang, sebelum diedarkan ke berbagai supermarket di Eropah.  Sejumlah kunjungan penting lainnya termasuk kunjungan ke Wageningen University and Research dimana Prof. Ernst Woltering dari bagian Biobased Research mempresentasikan kegiatan dan rencana penelitiannnya serta menunjukkan fasilitas penelitian yang dimiliki, kunjungan ke  Verstegen, salah satu importir komuditas rempah terbesar di dunia, dimana Mrs. Marianne van Keep, memperkenalkan dan menunjukkan hasil kerja perusahaannya serta kunjungan ke Naturalis Biodiversity Center, Leiden dimana delegasi disambut perwakilan pimpinan dan dengan presentasi hasil kerja sejumlah peneliti; Dr. John Mols, Prof. Dr. Erik Smets, Dr. Willem Renema, Dr. Barry van der Horn, serta  Mr. Frits Blessing, konsultan NGO yang aktif di Maluku, Indonesia. Dalam kesempatan ini didiskusikan pula kerjasama penulisan proposal penelitian di Indonesia, meskipun dalam perkembangannya kerjasama dimaksud belum sempat terrealisasikan.  Meskipun demikian, dalam perkembangan lanjut, ilmuan pada Pusat Biodiversitas Naturalis Leiden, melakukan analisis profil DNA pala Banda yang sangat berguna mendukung klaim paten pala banda dengan indikasi geografis yang di lakukan pemerintah Indonesia.

Kegiatan proyek lebih lanjut adalah mempersiapkan modul (GBPP) mata kuliah Analysis Rantai Nilai Pertanian. Konsep dasar modul pembelajaran ini diusulkan oleh counterpart proyek (MSM Belanda dan SB-IPB Bogor) kemudian dibahas dan mendapatkan masukan dan revisi dalam sejumlah pertemuan konsorsium sebelum resmi digunakan dalam pembelajaran mahasiswa.  Pembelajaran inti, Teori Rantai Nilai diajarkan oleh counterpart MSM dan SB-IPB (Dr. Diederik de Boer, Dr. Jeroen van Weijk dan Dr. Idqan Fahmi), dibantu oleh dosen tamu dari Agrofair Company, Universitas Pattimura,  Titane-Belanda, Kamboti Pusaka Maluku dan BPTP Maluku, yang membawakan materi praktis terkait lima komuditas terseleksi, Cengkih, Pala, Kelapa, Pisang dan Sagu. Modul disusun dalam 16 kali pertemuan dalam bentuk tatap muka dalam ruang kelas, video conference live, serta rekaman kuliah dengan waktu 100 - 120 menit kuliah/diskusi/tugas kelas, kemudian kerja kelompok mahasiswa dan presentasinya dengan memilih satu dari lima komuditas terseleksi serta tugas dan presentasi perorangan yang dapat merupakan bagian dari proposal atau materi penelitian ahir mahasiwa.  Bila tugas kelompok lebih menekankan pada study pustaka selain data lapang maka tugas peroangan diharapkan lebih menekankan pada data primer/ observasi lapang.  Angka kredit (SKS) belum diberikan pada mata kuliah ini karena masih dalam pengelolaan proyek dan belum merupakan bagiandari kurikulum Fakultas Pertanian Unpatti.

Dua siklus perkuliahan Analysis Rantai Nilai Pertanian diselesaikan selama masa implementasi proyek dan disesuaikan dengan rencana/jadwal perkuliahan per-semester pada Fakultas Pertanian.  Mahasiswa peserta berasal dari tiga jurusan; budidaya pertanian, teknologi hasil pertanian dan agribisnis, baik melalui pendaftaran sendiri maupun diserahkan oleh ketua jurusan/program study. Untuk berpartisipasi dalam program proyek, mahasiswa disyaratkan (meskipun tidak ketat diberlakukan) memiliki index prestasi komulatif diatas 3,0 atau dapat didiskusikan, memahami penggunaan dan bersedia mempelajari sejumlah perangkat lunak komputer (sedapatnya memiliki laptop); memahami bahasa Inggris merupakan suatu nilai tambah. Pada putaran pertama peserta awal kuliah berjumlah 30-40 mahasiswa, namun menurun secara perlahan dan tertinggal 7 mahasiswa pada akhir keseluruhan program, perkuliahan dilaksanakan secara blended learning penuh. Pada kuliah putaran kedua kecenderungan kehadiran mahasiswa dalam kuliah tidak berubah, menurun pada tahapan ahir perkuliahan, sedangkan perkuliahan dilaksanakan sebagian besar merupakan kuliah daring, disebabkan karena adanya gempa bumi berkepanjangan yang merusak bangunan kampus serta terjadinya bencana wabah covid-19. Untuk melanjutkan kembali perkuliahan tahap kedua setelah terhenti oleh terjadinya bencana diatas, proyek menyediakan insentif berupa pulsa internet untuk setiap mahasiswa.  Semua aktifitas dikelola dari ruang secretariat/perkuliahan proyek BLVC Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. 

Dalam pelaksanaan perkuliahan, manager lokal membuat dan menempelkan selebaran/poster kuliah berikutnya pada sejumlah papan pengumuman Fakultas Pertanian, menghubungi setiap pembicara sesuai jadwal mingguan, membuat reminder untuk mengingatkan mahasiswa akan perkuliaahan yang akan berlangsung sehari sebelumnya, menyampaikan materi perkuliahan (power point, lembaran bahan diskusi, tugas kelompok dalam kelas, pertanyaan diskusi dari pengajar dsb. serta menerjemahkan ke bahasa Indonesia bila diperlukan) untuk disimak mahasiswa sebelum perkuliahan dimulai, mempersiapkan peralatan video conference dengan camera dan audio yang baik dan jelas beserta microphone tambahan yang peka dan efektif dalam mengikuti perkuliaahan serta diskusi dengan pengajar, memastikan bahwa jaringan internet teruji dan bekerja baik, menguji dan memastikan bahwa system skype atau zoom bekerja dengan baik,   mempersiapkan absensi dan berita acara perkuliahan, merekam secara manual setiap perkuliahan menggunakan kamera tambahan proyek, menerjemahkan setiap kuliah berbahasa Inggris kedalam Bahasa Indonesia agar lebih memudahkan bagi mahasiswa, membuat foto-foto dokumentasi untuk kemudian ditampilkan sebagai bahan promosi.  Dalam hal perkuliahan oleh pengajar dari Negri Belanda (Maastricht, the Hague, Rotterdam), jadwal kuliah disesuaikan yakni pukul 16.00 sore hari di Maluku dan pukul 08.00 pagi waktu Belanda untuk kuliah langsung, sedangkan untuk kuliah yang melibatkan rekaman kuliah, perkuliahan dapat berlangsung jam 11.00 waktu Maluku dan pertanyaan mahasiswa akan ditampung oleh manager lokal dan disampaikan dan didiskusikan dengan pengajar pada sore hari, selanjutnya disampaikan kepada mahasiswa.

Sejumlah perangkat lunak daring dimanfaatkan dalam kegiatan proyek khusunya perkuliahan Analysis Rantai Nilai Pertanian. Materi kuliah (Power point), rekaman hasil kuliah maupun pustaka acuan di komunikasikan diantara pengajar, pengelola proyek dan mahasiswa melaui penggunaan google drive dimana setiap pengguna dihubungkan dengan perangkat lunak google drive melalui akun e-mail masing-masing. Pertukaran informasi berupa pengingatan kuliah, penyampaian pertanyaan dan jawaban, penyampaian materi kuliah dll., pertukaran hasil dokumentasi gambar dsb., dilakukan melalui kelompok WhatsUp (WAG).  Evaluasi pelaksanaan perkuliahan Analysis Rantai Nilai Pertanian dilakukan menggunakan perangkat lunak google-form. Promosi proyek melalui gambar dan ulasan lainnya dilakukan melalui FB group ataupun perorangan. Pertukaran materi proyek lainnya dilakukan menggunakan e-mail, drop-box, we-transfer dan lainnya.

Susunan organisasi pelaksana proyek pada lembaga penerima di bentuk atas permintaan pimpinan proyek dalam pertemuan rutin mingguan konorsium. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menggalang partisipasi dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan program proyek serta memperoleh masukan bagi pengembangan program dan penangulangan permasalahan yang berkembang pada tiap jurusan/program study yang terlibat.  Struktur organisasi dibentuk dengan melibatkan sejumlah dosen pada tiap-tiap jurusan sebagai wakil proyek yang bertugas bekerjasama dengan setiap ketua jurusan dan ketua program study dalam mendukung program proyek pada masing masing jurusan/program study. Lebih dari itu setiap pembimbing  skripsi/thesis mahasiswa peserta proyek, merupakan bagian dari proyek yang dapat memberi masukan kepada proyek.  Dalam beberapa aspek, pengorganisasian dimaksud membantu dalam partisipasi nya pada sejumlah kegiatan proyek meskipun tidak terlalu intensif dan efektif.   

Seminar internasional pertama proyek BLVC dilaksanakan bulan juni, 2018, setelah proyek menyelesaikan tahun pertama implementasinya dan diberi nama Kick-off Seminar yang bertujuan diantaranya, membuka/memulai kerja keseluruhan proyek (sejak tahun 2017) serta membuka kegiatan proyek periode tahun kedua (2018) implementasi. Tujuan lainnya adalah memperkenalkan proyek yang telah berjalan kepada pemerintah, masyarakat ilmiah/kampus dan masyarakat umum, dihadiri oleh sekitar  sekita 48 peserta pada dua venue berbeda; Hotel swiss-bell di pusat kota Ambon dan ruang sekretariat proyek, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Seminar diorganisir oleh mahasiswa participant proyek BLVC, dibuka oleh Dekan fakutas Pertanian mewakili Rektor Universitas Pattimura.  Empat pembicara kunci dihadirkan pada hari pertama; Agrofair company, SB-IPB dan Universitas Pattimura serta  Dinas Pertanian Propinsi Maluku.  Pembicara dari dosen dan mahasiswa, mengisi seminar hari kedua.  Seminar mendapat liputan sejumlah wartawan dan pemberitaan luas pada media masa dan elektronik. Hasil-hasil presentasi dan diskusi pada Seminar Internasional, Kick-off, yang pertama dirangkum dalam proceedings dengan editor Luud Clercx and Semuel Leunufna (2018), dipublikasikan oleh Pusat Kajian Wallacea Universitas Pattimura Publishing, Ambon. ISBN : 978-602-53465-0-7.

Kick-off Seminar International kedua dilaksanakan bulan Nopember, 2019 dimaksudkan untuk mendesiminasi hasil-hasil pelaksanaan proyek tahun 2018 serta membuka kegiatan proyek tahap ahir, 2019-2020. Seminar bertemakan “menghubungkan kebijakan, pendidikan, penelitian, binsnis dan masyarakat” dikenal luas dengan dengan istilah quadruple Helix, menghadirkan sejumlah keynote speakers dari pemerintah (Dinas Pertanian Propinsi Maluku, Balai Penelitan Palma, Sulawesi Utara), proyek BLVC (Agrofair, Unpatti, SB-IPB, MSM), dunia bisnis (Verstegen, Kamboti Rempah Maluku), pendidikan (Unpatti) dan penelitian (BPTP Maluku) baik secara tatap muka maupun secara daring /video conference. Seminar mengambil venue pada Hotel Santika Tantu, Ambon, dan Sekretariat Proyek BLVC Fakultas Pertanian Unpatti, dihadiri sekitar 55 peserta. Seminar kedua juga menandai keikutsertaan BPTP Maluku sebagai pengajar tamu pada penyelenggaraan perkuliahan Analysis Rantai Nilai Pertanian.  Secara teknis seminar dilakukan oleh mahasiswa peserta kuliah Analysis Rantai Nilai Pertanian dan dibuka oleh Asiten I Gubernur Maluku.  Selain acara formal, pembukaan seminar/webinar juga diisi dengan pembacaan puisi “Metroxylon” karya Ir. Rudi Phofid oleh Ir. Elsa Siahaya-Malawau.

Webinar/Seminar Internasional ketiga dan terahir proyek dilaksanakan 12-13 April, 2019 setelah proyek meperoleh perpanjangan masa implementasi (dan batas ahir pelaporan) dari pemberi Dana NUFFIC sebagai konsekuensi dari gempa bumi berkepanjangan di Maluku diikuti merebaknya pandemi Covid-19 yang berakibat di hentikannya sejumlah kegiatan proyek.   Webinar dua hari itu diisi dengan pembicara kunci dari sejumlah lembaga ang terlibat dalam penelitian dan pelaporan skoping study pada lima komuditas terseleksi serta lembaga pelaksana proyek. Selain presentasi mahasiswa peserta kuliah Analysis Rantai Nilai Pertanian, presentasi dari peneliti lainnya dan secara khusus terkait Platform innovasi pala juga mengisi webinar ahir dimaksud.  “Collaborating to innovate, compete and promote inclusive and sustainable development” diangkat sebagai thema pelaksanaan webinar mewakili dasar dan tujuan pelaksanaan proyek serta nilai-nilai yang di dukung proyek sepanjang pelaksanaannya.   Dari sejumlah besar undangan partisipan,  sekitar 50 peserta mengambil bagian dalam webinar berbasis zoom ini  termasuk dari Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, Pemrintah Daerah (Ketua BAPEDA Maluku- Dr. Anton Lailosa, Bidang UMKM Kantor Gubernur Maluku, dinas Pertanian Propinsi Maluku) , BPTP, sejumlah SMK di Maluku  (SMK Passo, SMK 2, 4, dan 9 Pulau Seram), Usaha Kecil Maluku (Kamboti Rempah Maluku, Maenusu), petani dan kelompok tani,  peserta khusus lainnya termasuk Wakil Bupati Maluku Tengah, Ketua IKB TNS, Mr. Frits Blessing salah satu pendiri Platform innovasi pala Maluku dll.  Selain sambutan oleh perwakilan Rektor Universias Pattimura dan Dekan Fakultas Pertanian Unpatti, sambutan pada webinar ahir proyek  juga diisi dengan sepatah kata dari Konsular Pertanian Negri Belanda untuk Indonesia, Malaysia dan Singapura, Mr. Joost van Uum dan Direktur Pengelola Perusahaan Agrofair Belanda Mr. Hans-Willem van der Waal.

Setelah sukses melaksanakan dua siklus perkuliahan Analysis Rantai nilai Pertanian secara pembelajaran berbasis pencampuran, proyek mengupayakan pengintegrasian mata kuliah dimksud ke dalam kurikulum Fakultas Pertanian Unpatti. Dengan pemahaman bahwa mahasisiwa pertanian perlu mendapatkan latar belakang pengetahuan Rantai Nilai, maka penempatannya pada Semester IV, sebagai Mata Kuliah Dasar Kejuruan (MKDK) dengan mata kuliah prasarat seperti ekonomi umum, agronomi umum, dianggap tepat dimana mahasiswa dari setiap jurusan (budidaya Pertanian, Agribisnis, Teknologi Hasil Pertanian) berkesempatan menawarkannya. Materi perkuliahan yang ditawarkan sebagaimana telah sukses dilaksanakan adalah bahwa penjelasan teoritis Rantai Nilai disampaikan oleh para ahli dibidangnya, diselingi pengajar tamu dari berbagai unsur memberikan contoh praktis terkait komuditas terseleksi.  Dalam penugasan kelompok dapat dilakukan dengan melibatkan mahasiswa setiap jurusan/program studi dalam kelompok yang sama agar memberikan masukan dalam pembahasan tugas.  Mahasiswa yang memilih Analysis Rantai Nilai sebagai tugas ahir dapat melakukannya dengan penekanan pada bidang kajian masing-masing. Secara umum mahasiswa yang tertarik melakukan penelitian rantai nilai berasal dari jurusan agribisnis sedangkan mahasiswa jurusan lainnya meneliti sesuai bidang kajiannya, meskipun dengan tetap memahami adanya keterkaitan satu bidang dengan lainnya.  Dengan penambahan praktek pada perkuliahan ini maka mata Kuliah  ARN dapat diberi nilai kredit 3 (3 SKS). Materi pembelajaran untuk mata Kuliah ini tersedia dalam buku text yang akan di publikasikan oleh proyek.

Proyek BLVC juga menyediakan sejumlah peralatan laboratorium untuk mendukung penelitian-penelitian paska panen pada Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Pembelian peralatan didahului dengan penyampaian proposal dari proyek dan jurusan kepada konsorsium untuk dibicarakan dan selanjutnya dipesan/dibeli dari dealer di luar daerah. Ruang laboratorim disediakan fakultas Pertanian sebaga penerima proyek.   Dalam pengiriman peralatan ditemukan adanya kerusakan alat seperti water destilator yang dalam komumnikasi kemudian disetujuai unti dilakukan penggantian. Peralatan yang dibeli dan deskripsi masing masing dapat dilihat pada proposal.

Salah satu kegiatan ahir proyek adalah pmbentukan platform inovasi untuk pengembangan komuditas pala. Platform dibentuk sejak bulan Desember, 2020 beranggotakan sejumlah lembaga termasuk UMKM Maluku,  Bapeda Maluku, Dinas Pertanian Maluku, BPTP Maluku, Kamboti Rempah Maluku, Usaha kecil,Maenusu, Universitas Pattimura dan dikoordinasikan sementara oleh Manager Proyek, Mr. Luud Clercks (Agrofair Company) dan Mr. Frits Blessing (Maluku Living laboratotry).  Saat ini Inovative Platform memprakarsai penulisan Proposal Pelatihan (TMT) ke pemberi dana NUFFIC yang melibatkan sejumlah lembaga Termasuk MDF, Lentis, Verstagen, Universitas Pattimura, BPTP, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Kamboti Rempah Maluku, Maenusu, Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Passo, SMK Negri 2, SMK Negri 4, SMK Negri 9 Seram.

Penulisan Buku Skoping Studi Sebagai Materi Kuliah Analisis Rantai Nilai Pertanian

Dijelaskan lebih dulu bahwa pelaksanaan penelitian skoping studi lebih lanjut oleh mahasiswa dan dosen pembimbing guna mempelajari rantai nilai masing-masing komuditas terseleksi menemui kendala, dan dengan berlalulanya waktu serta bertambahnya kegiatan-kegiatan proyek yang perlu diselesaikan maka diambil keputusan bahwa  penulisan Analysis Rantai Nilai dari komuditas terseleksi Cengkeh, Pala, Kelapa, Pisang dan Sagu diserahkan kepada beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian serupa dan memahami dengan baik komuditas bersangkutan.  Hasil-hasil pelaporan dari tiap komuditas diatas dilengkapi dengan penulisan terkait teori rantai nilai serta konteks  rantai nilai dalam kewilayahan Maluku, kemudian disusun suatu buku skoping study yang nantinya merupakan materi acuan dalam pembelajaran Analysis Rantai Nilai Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, Ambon. Materi dimaksud menjadi keynote speech pada webinar/seminar  ketiga dan terahir yang dilaksanakan  proyek. 

Publikasi

Sejumlah publikasi yang dihasilkan selama periode implementasi proyek didaftarkan sebagai berikut; .

Journal

Leunufna S., Woltering E., Hogeveen-Van Echtelt E., Van Der Wall J. (2019).    Inventory On Banana (Musa Spp.) As Trading Commodities In Maluku Islands, Inonesia. Academic Journal. African Journal of Agricultural Research. Vol. 14 (33). pp. 1693 - 1712. 

Leunufna S. (2020). Bioprospecting Procedure of Sky-Hold Banana (Musa troglodytarum L.): Protection of the Rights of Indigenous Community in Maluku Islands, Indonesia.  Research Article. Biomedical.  Journal of Scientific and Technical Research Vol. 25 (2). Pp. 19812 – 19818. DOI: 10.26717/BJSTR.2020.26.004327.

Leunufna S. ( 2020). Banana (Musa Spp.) value chain in Maluku Islands, Indonesia. International Journal of Innovation in Agriculture. Whites Science, A Scientific Erudition., vol 2. pp. 1-14.

Proceedings

Clercx  L. and Leunufna S. (2018). Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Clercx L. (2018). Context and Perspective of the Project, MarketTransformation, Territorial Approach and InnovationPlatform in the Island Economy of Maluku (Keynote speech). In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Clercx L. (2018). Project Summary: what has been done, the way forward? In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Fahmi I. and de Boer D.  (2018).  Sustainable and Inclusive Value  Chain in Agricultural Sector (Keynote speech). Clercx  L. and Leunufna S. (2018). In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Fahmi I. and de Boer D.  (2018).  Value Chain Analysis And Lessons Learned From Round Table Indonesia Project. In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Leunufna S. (2018). From Asoguabo to Rotterdam, from Planting field to Super market: Tracing the footprint of Cavendish banana (Keynote speech). In  Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Leunufna S. (2018). Scoping Study Methodological Approach. In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Leunufna S. (2018) Research hot Topics; Recent research theme on five selected commodities. In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Padang D. dan Lekatompessy D. (2018). Strategic Plan of Maluku’s Agricultural Development (Keynote speech). In  Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Tuhumury H. (2018). Procurement of equipment for food processing and postharvest laboratory, Faculty of Agriculture Pattimura University. In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Lawalatta M., Thenu S. W. and Tamaela M. (2018).   Value Chain Of Banda Nutmeg In Banda Naira District, Central  Maluku Regency.  In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Leunupun S. and Turukay M. (2018). Sistem Agribisnis Pala (Myristica Fragrans Houtt ) Di Kabupaten Maluku Tengah:Studi Kasus Di Negeri SeithNegeri Lilibooi Dan Negeri Hatu. In Clercx L. and Leunufna S. Eds. Proceedings International Kick-Off Seminar. Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indnesia; Indonesia-Netherlands Joint Project. Pusat Kajian Wallacea (Wallacea Center) Universitas Pattimura, Publishing.  ISBN 978-620-53465-0-7. P. 117.

Presentasi Seminar Pembicara Utama dan Tambahan

Leunufna S. (2017).  “Setting up a blended learning program for sustainable inclusive agricultural value chain development in Indonesia”. A Joint Project of Indonesia – Netherlands, Presented at a Seminar of the Faculty of Agriculture Pattimura University, August, 2017.

Clercx L. (2019). Banana sector: international trade, cultural techniques, agro-biodiversity. Key-note speech, Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

de Boer D. (2019). A triple Helix approach, how can we seize the opportunity? Keynote speech, Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Fahmi I. (2019). Value Chain Module Development. Keynote speech, presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Lating N. and Malawau A. (2019).  Taste the real spice of Maluku, exiting, amazing, and pure. Key-note speech, Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Leunufna S. (2019) Progress Report on the Project “Setting Up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Keynote Speech, Presented at the 2nd International Kick off Seminar of the Project. Ambon, 04 – 05 September, 2019.

Mahulete A.  (2019) Agro-morphological and essential oil physicochemical properties offorest clove in Maluku. Keynote speech, Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Maskromo I.  and  Karouw S. (2019). Current Status and Future Scenario of Sustainable Coconut Development.  Key-note speech, presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Padang D. and Mahalauw M. I. (2019). Kebijakan pembangunan pertanian provinsi Maluku Tahun 2019. Keynote speech, presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Senewe R. E., Pesireron M., Waas E. dan Kaihatu S. (2019). Lestarikan Sagu Di Maluku. Keynote speech, presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

van Keep M.  (2019). Welcome to the world of verstegen Spices and Sauces. Key-note speech, Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

La Habi M., Prasetya B., Prijono S., and Kusuma Z. (2019).  The Effect Of Sago Pith Waste Granular Compost And Phosphate Fertilizers To Inceptisol Soil On The Availability Of Soil Phosphate, Phosphate Uptake And Maize (Zea Mays L.) Crop Yields. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon 04 – 05 September, 2019.

Lawalata M., Alzagladi N., Papasoka D. Ch. (2019). Scoping Study: Value Chain Sagu. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon 04 – 05 September, 2019.

Leunufna S. (2019). Bio-prospecting Procedure and Protection of the Rights of Indigenous Community; The Case Of Sky-hold Banana in Maluku Islands Indonesia. Poster presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon 04 – 05 September, 2019.

 

Pesireron M., Senewe R. E. dan Waas E. D. (2019). Karakter Morfologi Tanaman Sagupotensial Di Kabupaten Seram Bagian Barat Provensi Maluku. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon 04 – 05 September, 2019.

Tuhumury H.C.D. , Moniharapon E., Souripet A. (2019). Sensory Characteristics Of Tongka Langit Plaintain (Musa Troglodytarum L.) Puree. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon 04 – 05 September, 2019.

Clercx L. (2021). The value chain project, innovation platforms: looking ahead.  Keynote Speech, presented at the 3rd  and final International Webinar of the Project Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia, Ambon, 12-13 April, 2021.

De Boer D. (2021).  Value Chain Analysis AMBON. Keynote Speech, presented at the 3rd  and final International Webinar of the Project Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia, Ambon, 12-13 April, 2021.

Fahmi I. (2021). Rantai Nilai: Pentingnya Dimensi Keberlanjutan Ekonomi, Sosial Dan Lingkungan. Keynote Speech. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Kastanya A. (2021). Platform Inovasi Pala Maluku.  Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Lating M. N. (2021). Analisis manajemen rantai nilai komiditas pala study kasus : ekspor pala Maluku PT. Kamboti Rempah Maluku, Ambon. Keynote Speech. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Lekatompessy A. D. (2021). Sektor pertanian di Maluku: tantangan dan perspektif.  Keynote Speech. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Leunufna S. (2021). Menganalisis Rantai Nilai Pisang di Propinsi Maluku. Keynote Speech. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Mahulete A. S. (2021). Analisis Rantai Nilai (Value Chain Komoditas Cengkih Hutan Di Maluku. Keynote Speech. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Pesireron M. (2021). Rantai Nilai Produk Kelapa Di Maluku.  Keynote Speech. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Senewe R. E. (2021). Lestarikan Sagu (Metroxylon spp.) Menunjang Pertanian Berkelanjutan di Maluku. Keynote Speech. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Sangadji  S., Mahulete A. S. Dan Marasabessy D. A. (2021). Study Produktifitas Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.) di Desa Tial Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

 

Presentasi Mahasiswa

Sarmin N. (2019)  Analisis Masalah Limbah Sagu Dalam Rantai Pasok Sagu (Supplay Chain) Di Dusun Rupaitu Desa Tulehu Kabupaten Maluku Tengah. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Lumban Tobing M. (2019). Mengembalikan kejayaan kelapa maluku dengan mengembangkan klaster industri desa berbasis e-commerce. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Silvia L. (2019).  Analisis rantai nilai; pengembangan industry local dalam mendukung produksi hasil olahan sagu. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Pentury C., M., Likumahua M. dan Naibaho D. M. (2019).  Diversifikasi cengkeh dalam rantai produksicengkeh di ambon, Maluku. Presented at the 2nd International Kick Off Seminar, Setting Up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Santika Hotel, Ambon 04 – 05 September, 2019.

Kermite F. (2021).  Mengembalikan Kejayaan Cengkeh Dengan Mengembangkan Sistem Resi Gudang Di Maluku. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Jamlean K. U. (2021). Teknologi Pangan Dalam Meningkatkan Nilai Jual Buah Pisang Tongka Langit (Musa troglodytarum). Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Notanubun W. R. (2021). Sagu Sebagai Alternatif  Pangan Lokal Indonesia Timur . Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Tualena B. A. (2021). Pemetaan Rantai Nilai Komoditi Pala Dan Peran Para Stakeholdernya. Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

Vanath N. S. dan Pentury C. (2021). Analisis Rantai Nilai Komoditi Kelapa (Cocos nucifera L.) di Desa Taniwel, Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.  Disampaikan pada Internasional Webinar (seminar) ke-3 (akhir) Proyek Setting up a blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia. Ambon, 12-13 April, 2021.

 

Pengambilan Keputusan dalam proyek

Sejumlah program utama proyek telah di cannangkan lebih dulu untuk dilaksanakan baik dalam proposal yang diajukan maupun setelah persetujuan pemberian dana. Dalam implementasi teknisnya lebih lanjut, program-program dan kegiatan teknis lainnya diusulkan oleh masing-masing anggota konsorsium kemudian didiskusikan dalam rapat skype/zoom mingguan konsorsium dipimpin oleh manager proyek (Agrofair Company). Hasil-hasil keputusan dalam pertemuan skype/zoom di rangkum oleh pemimpin rapat dan disebarkan kepada semua anggota konosorsium untuk selanjutnya dilaksanakan pada tempat dan waktu yang ditentukan, sebagian besarnya pada lembaga penerima (beneficiary institution). 

Capaian 

Dilihat dari tujuan yang ingin dicapai proyek maka sejumlah capaian dapat dideskripsi sebagai berikut:

Adanya Penguatan dan peningkatan kapasitas lembaga dan sumberdaya manusia Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, termasuk didalamnya;

  • Ketersediaan ruang kuliah daring yang modern, kedap suara dan nyaman dengan fasilitas internet,  video conference dan assesories (video converence camera, audio receiver, perangkat lunak computer, mikrofone tambahan dll.), air condisioner, in-focus projector, white board dll.).
  • Ketersediaan peralatan laboratorium untuk penelitian-penelitian terkait teknologi hasil pertanian maupun penelitian lainnya.
  • Memperkenalkan system pendidikan blended learning untuk pertama kalinya di Fakultas Pertanian Unpatti dan Maluku, memungkinkan sejumlah mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dari para ahli bertaraf internasional dalam bidangnya.
  • Memberikan pengalaman prakris menelusuri pelaksanaan rantai nilai pisang yang bertaraf internasional di Ekuadar dan belanda serta berbagai pemahaman terkait bagi staf dosen Fakultas Pertnaian yang ikut sebagai delegasi.  
  • Menyediakan sejumlah besar materi pembelajaran berupa potongan video pelaksanaan rantai nilai pisang di Ekuador Amerika Latin.
  • Keikutsertaan memberi andil dalam pengalihan system pembelajaran konvensional ke system pembelajaran daring penuh ketika terjadinya bencana pandemic covid-19 dimana sejumlah mahasiswa dan staf dosen telah terbiasa dengan pembelajaran daring dan memudahkan penggunaannya serta penularannya kepada rekan lainnya.
  • Keikut sertaan memberi andil besar dalam pencapaian nilai akreditasi A bagi program sudy Agroekoteknologi dan jurusan Agribisinis Fakultas Pertanian Unpatti sebagai cerminan dari kemampuan melaksanakan kerja sama secara internasional.
  • Ketersediaan Modul pembelajaran Analysis Rantai Nilai Pertanian yang relevan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pengembangan ekonomi usaha kecil dan masyarakat,  yang menggalang kerjasama antara Universitas, Pemerintah, Sektor bisnis dan masyarakat (quadruple Helix) yang telah teruji pelaksanaannya dalam dua semester, dan siap diintegrasikan kedalam kurikulum Fakultas.
  • Ketersediaan buku text berisi bahan pembelajaran mata kuliah Analysis Rantai Nilai Pertanian selaian materi-materi pembelajaran berupa power point dan rekaman video dalam perkuliahan Analysis Rantai Nilai dalam dua siklus perkuliahan.   
  • Ikut mendorong penelitian-penelitian mahasiswa dalam lima komuditas terseleksi dengan melihat secara terintegrasi antara bidang kajian agronomi, teknologi hasil pertanian dan agribisnis, hal ini terlihat dalam seminar-seminar tahunan proyek dan seminar-seminar thesis/skripsi mahasiswa pada Fakultas Pertanian Unpatti.
  • Terbentuknya Platform innovasi pala yang menghimpun perwakilan dari pemerintah (Bapeda, Dinas Pertanian, Dinas UMKM, BPTP Maluku), usaha kecil (Kamboti Rempah Maluku, Saenusu), Universitas pattimura (Fakultas Pertanian), petani dan lkelompok tani (Liliboy dsb.) dalam mengkaji dan mengembangan komuditas pala sebagai suatu komuditas export penting lebih lanjut di Maluku.
  • Terbangunnya relasi yang semakin erat antara usaha kecil rempah Maluku dengan exportir internasional (verstegen) yang memungkinkan pengembangan lebih jauh dari usaha rempah dan petani komuditas rempah di Maluku.
  • Intensifnya kegiatan export rempah maupun export komudiats hortikultura ke manca Negara oleh pemerintah Mauluku baik melalui pelabuhan laut maupun cargo Garuda (sumber: Surat kabar daerah; Facebook pemerintah Propinsi Maluku).
  •  

Tantangan yang dihadapi

Mengakomodasi semua kepentingan (mahasiswa, dosen) dalam jadwal kuliah agar semuanya dapat hadir secara terus menerus merupakan sesuatu yang sulit dilakukan karena mata kuliah belum merupakan bagian dari kurikulum Fakultas dan dengan demikian tidak terjadwal dalam semester berjalan. Dalam pembicaraan dengan para ketua jurusan, sebenarnya telah ditemukan kesepakatan waktu bersama yang sesuai untuk semua pihak, namun tetap saja kehadiran mahasiswa menjadi sangat surut pada ahir perkuliahan.   Dalam kerjasama lebih lanjut diperlukan adanya ketegasan Fakultas (Lembaga penerima proyek), agar setiap mahasisiwa dan dosen yang telah ditugaskan untuk terlibat dalam proyek mematuhi penugasannya.

Mengintroduksi mata kuliah Analysis Ratai Nilai Pertanian (ARNP) sebagai bagian dari kurikulum Fakultas tentu akan menyelesaikan permasalahan diatas. Mahasiswa akan menawarkan sesuai pertimbangan sks yang dibolehkan, jadwal kuliah yang tidak bertabrakan, dan diharuskan memenuhi setiap keperluan mata kuliah untuk mendapatkan kelulusan.   Memasukkan Mata kuliah  ARNP dalam kurikulum Fakultas seharusnya tidak mengalami berbagai hambatan dari sisi mekanisme menginat materi yang disampaikan merupakan arah kecenderungan pengembangan global maupun nasional.  Pada kenyataannya upaya-upaya pembicaraan proyek belum mendapatkan kepastian dan hingga saat ini masih terus diupayakan.

Sejumlah peralatan laboratorium yang disediakan proyek telah tersedia dalam ruang laboratorium yang disediakan Fakultas. Tantangan kita adalah menyusun perencanaan dn progam-program penelitian sesuai perencanaan pengembangan Jurusan untuk memanfaatkan peraltan yang ada.

Dalam pelaksanaan skoping studi, tim peneliti (mahasiswa dan pembimbing) terhambat oleh sejumlah kendala yang mengakibatkan pelaksanaannya tidak dapat dilakukan pada waktu yang dikehendaki. Termasuk tantangan ini adalah jangkauan wilayah yang jauh dengan transportasi antar pulau (kapal/ferri) maupun dalam pulau pada kabupaten tertentu yang menyebabkan kelambatan dalam pelaksanaan, pembiayaan yang tinggi, maupun kesesuaian waktu atara aparat pemerintah (termasuk Bupati/Walikota) dengan kunjungan tim peneliti guna pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) mendahului pengamatan lapang pada wilayah (kabupaten/Kota) contoh. Pengembangan dan perbaikan infrastruktur, termasuk sarana transportasi diharapkan nantinya dapat mengatasi sebagian besar kendala diatas.

PenutupSuksesnya implementasi program-program proyek “Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia” tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Terima kasih disampaikan kepada pemberi dana NUFFIC Netherlands, Pemerintah Propinsi Maluku, Pemerintah Kota Madya Ambon, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Pimpinan Universitas Pattimura, Pimpinan BPTP, Kepala Dinas Pertanian, Lembaga Usaha Kecil, Kelompok Tani dan Petani Maluku yang telah ikut serta berpartisipasi mensukseskan setiap program dimaksud.

Versi bahasa Inggris ditemukan pada: Leunufna  S,  et  al.  Preparing and  Implementing  the  Project  “Setting  Up  a  Blended Learning Program for  Sustainable  Inclusive Agricultural  Value  Chain  Development  in Indonesia  (BLVC); Indonesia-Netherlands Joint Project, in Maluku Islands. J Agri Res 2021, 6(2): 000267.

https://documentcloud.adobe.com/link/review?uri=urn:aaid:scds:US:f229ed9c-52f4-4f46-9e90-c0848f6f37b4

Publikasi: Kuta Bali,  16 Oktober, 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun