Mohon tunggu...
Semuel Leunufna
Semuel Leunufna Mohon Tunggu... Dosen - You Will Never Win if You Never Begin

Dosen Universitas Pattimura Ambon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengembangkan Rantai Nilai Berkelanjutan dan Inklusif Memanfaatkan Pembelajaran Berbasis Pencampuran

16 Oktober 2021   23:14 Diperbarui: 16 Oktober 2021   23:44 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya Penguatan dan peningkatan kapasitas lembaga dan sumberdaya manusia Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, termasuk didalamnya;

  • Ketersediaan ruang kuliah daring yang modern, kedap suara dan nyaman dengan fasilitas internet,  video conference dan assesories (video converence camera, audio receiver, perangkat lunak computer, mikrofone tambahan dll.), air condisioner, in-focus projector, white board dll.).
  • Ketersediaan peralatan laboratorium untuk penelitian-penelitian terkait teknologi hasil pertanian maupun penelitian lainnya.
  • Memperkenalkan system pendidikan blended learning untuk pertama kalinya di Fakultas Pertanian Unpatti dan Maluku, memungkinkan sejumlah mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dari para ahli bertaraf internasional dalam bidangnya.
  • Memberikan pengalaman prakris menelusuri pelaksanaan rantai nilai pisang yang bertaraf internasional di Ekuadar dan belanda serta berbagai pemahaman terkait bagi staf dosen Fakultas Pertnaian yang ikut sebagai delegasi.  
  • Menyediakan sejumlah besar materi pembelajaran berupa potongan video pelaksanaan rantai nilai pisang di Ekuador Amerika Latin.
  • Keikutsertaan memberi andil dalam pengalihan system pembelajaran konvensional ke system pembelajaran daring penuh ketika terjadinya bencana pandemic covid-19 dimana sejumlah mahasiswa dan staf dosen telah terbiasa dengan pembelajaran daring dan memudahkan penggunaannya serta penularannya kepada rekan lainnya.
  • Keikut sertaan memberi andil besar dalam pencapaian nilai akreditasi A bagi program sudy Agroekoteknologi dan jurusan Agribisinis Fakultas Pertanian Unpatti sebagai cerminan dari kemampuan melaksanakan kerja sama secara internasional.
  • Ketersediaan Modul pembelajaran Analysis Rantai Nilai Pertanian yang relevan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pengembangan ekonomi usaha kecil dan masyarakat,  yang menggalang kerjasama antara Universitas, Pemerintah, Sektor bisnis dan masyarakat (quadruple Helix) yang telah teruji pelaksanaannya dalam dua semester, dan siap diintegrasikan kedalam kurikulum Fakultas.
  • Ketersediaan buku text berisi bahan pembelajaran mata kuliah Analysis Rantai Nilai Pertanian selaian materi-materi pembelajaran berupa power point dan rekaman video dalam perkuliahan Analysis Rantai Nilai dalam dua siklus perkuliahan.   
  • Ikut mendorong penelitian-penelitian mahasiswa dalam lima komuditas terseleksi dengan melihat secara terintegrasi antara bidang kajian agronomi, teknologi hasil pertanian dan agribisnis, hal ini terlihat dalam seminar-seminar tahunan proyek dan seminar-seminar thesis/skripsi mahasiswa pada Fakultas Pertanian Unpatti.
  • Terbentuknya Platform innovasi pala yang menghimpun perwakilan dari pemerintah (Bapeda, Dinas Pertanian, Dinas UMKM, BPTP Maluku), usaha kecil (Kamboti Rempah Maluku, Saenusu), Universitas pattimura (Fakultas Pertanian), petani dan lkelompok tani (Liliboy dsb.) dalam mengkaji dan mengembangan komuditas pala sebagai suatu komuditas export penting lebih lanjut di Maluku.
  • Terbangunnya relasi yang semakin erat antara usaha kecil rempah Maluku dengan exportir internasional (verstegen) yang memungkinkan pengembangan lebih jauh dari usaha rempah dan petani komuditas rempah di Maluku.
  • Intensifnya kegiatan export rempah maupun export komudiats hortikultura ke manca Negara oleh pemerintah Mauluku baik melalui pelabuhan laut maupun cargo Garuda (sumber: Surat kabar daerah; Facebook pemerintah Propinsi Maluku).
  •  

Tantangan yang dihadapi

Mengakomodasi semua kepentingan (mahasiswa, dosen) dalam jadwal kuliah agar semuanya dapat hadir secara terus menerus merupakan sesuatu yang sulit dilakukan karena mata kuliah belum merupakan bagian dari kurikulum Fakultas dan dengan demikian tidak terjadwal dalam semester berjalan. Dalam pembicaraan dengan para ketua jurusan, sebenarnya telah ditemukan kesepakatan waktu bersama yang sesuai untuk semua pihak, namun tetap saja kehadiran mahasiswa menjadi sangat surut pada ahir perkuliahan.   Dalam kerjasama lebih lanjut diperlukan adanya ketegasan Fakultas (Lembaga penerima proyek), agar setiap mahasisiwa dan dosen yang telah ditugaskan untuk terlibat dalam proyek mematuhi penugasannya.

Mengintroduksi mata kuliah Analysis Ratai Nilai Pertanian (ARNP) sebagai bagian dari kurikulum Fakultas tentu akan menyelesaikan permasalahan diatas. Mahasiswa akan menawarkan sesuai pertimbangan sks yang dibolehkan, jadwal kuliah yang tidak bertabrakan, dan diharuskan memenuhi setiap keperluan mata kuliah untuk mendapatkan kelulusan.   Memasukkan Mata kuliah  ARNP dalam kurikulum Fakultas seharusnya tidak mengalami berbagai hambatan dari sisi mekanisme menginat materi yang disampaikan merupakan arah kecenderungan pengembangan global maupun nasional.  Pada kenyataannya upaya-upaya pembicaraan proyek belum mendapatkan kepastian dan hingga saat ini masih terus diupayakan.

Sejumlah peralatan laboratorium yang disediakan proyek telah tersedia dalam ruang laboratorium yang disediakan Fakultas. Tantangan kita adalah menyusun perencanaan dn progam-program penelitian sesuai perencanaan pengembangan Jurusan untuk memanfaatkan peraltan yang ada.

Dalam pelaksanaan skoping studi, tim peneliti (mahasiswa dan pembimbing) terhambat oleh sejumlah kendala yang mengakibatkan pelaksanaannya tidak dapat dilakukan pada waktu yang dikehendaki. Termasuk tantangan ini adalah jangkauan wilayah yang jauh dengan transportasi antar pulau (kapal/ferri) maupun dalam pulau pada kabupaten tertentu yang menyebabkan kelambatan dalam pelaksanaan, pembiayaan yang tinggi, maupun kesesuaian waktu atara aparat pemerintah (termasuk Bupati/Walikota) dengan kunjungan tim peneliti guna pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) mendahului pengamatan lapang pada wilayah (kabupaten/Kota) contoh. Pengembangan dan perbaikan infrastruktur, termasuk sarana transportasi diharapkan nantinya dapat mengatasi sebagian besar kendala diatas.

Penutup

kompasiana-gbr-1-616af9858bae93279c69c8f2.jpg
kompasiana-gbr-1-616af9858bae93279c69c8f2.jpg
Suksesnya implementasi program-program proyek “Setting up a Blended Learning Program for Sustainable Inclusive Agricultural Value Chain Development in Indonesia” tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Terima kasih disampaikan kepada pemberi dana NUFFIC Netherlands, Pemerintah Propinsi Maluku, Pemerintah Kota Madya Ambon, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Pimpinan Universitas Pattimura, Pimpinan BPTP, Kepala Dinas Pertanian, Lembaga Usaha Kecil, Kelompok Tani dan Petani Maluku yang telah ikut serta berpartisipasi mensukseskan setiap program dimaksud.

Versi bahasa Inggris ditemukan pada: Leunufna  S,  et  al.  Preparing and  Implementing  the  Project  “Setting  Up  a  Blended Learning Program for  Sustainable  Inclusive Agricultural  Value  Chain  Development  in Indonesia  (BLVC); Indonesia-Netherlands Joint Project, in Maluku Islands. J Agri Res 2021, 6(2): 000267.

https://documentcloud.adobe.com/link/review?uri=urn:aaid:scds:US:f229ed9c-52f4-4f46-9e90-c0848f6f37b4

Publikasi: Kuta Bali,  16 Oktober, 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun