Pembawaannya yang rileks dan ramah serta cara bertutur kata yang menggemaskan mudah membuat siapa pun jatuh hati kepadanya. Jauh sebelum berkarier di Indonesia, wajah jelitanya kerap menghiasi iklan produk-produk internasional yang termuat atau tayang di media massa Malaysia dan Singapura. Tapi siapa sangka, lulusan Ilmu Politik dan New Media and Communications dari National University of Singapore ini ternyata awalnya tidak punya niatan sama sekali masuk ke dunia hiburan. Lalu bagaimana ceritanya hingga wanita berdarah Medan-Singapura ini bisa menjadi idola baru Indonesia saat ini. Berikut penuturannya.
Bagaimana Anda akhirnya bisa berkarier di dunia hiburan Indonesia?
Setelah lulus universitas, aku coba ikut ajang Puteri Indonesia 2008 dan berhasil menjadi Puteri Terfavorit. Setelah itu, aku sempat kerja kantoran jadi public relation di Singapura. Sambil bekerja, aku ditawarkan sebuah iklan internasional untuk 12 negara dan sukses. Habis itu baru aku banyak dapat tawaran iklan di Jakarta yang berlanjut ke kasting film.
Memang dari dulu suka akting?
Dari kecil aku ikut teater. Aku suka nyanyi dan akting di panggung. Aku memang udah punya diploma teater dari London. Waktu ke sini, sebenernya aku lebih banyak dapat kasting untuk musikal. Tapi akhirnya malah dapet filem 5 Cm. Habis itu aku main di Timun Mas Musikal di Jakarta. Lalu ikut di 99 Cahaya di Langit Eropa. Terus baru terakhir di Supernova. Jadi memang baru banget aku di dunia hiburan Indonesia. Baru mulai sekitar 2012 atau 2013.
Kenapa suka akting?
Aku suka sama dunia akting karena aku sangat suka berekspresi. Di universitas aku ikut actress club. Waktu itu aku tinggal di asrama. Di sana, aku banyak belajar teater. Aku sering ikut pementasan, seperti Wizard of Oz dan Oklahoma. Broadway style, lah. Tapi hanya untuk komunitas sekolah internasional saja, bukan untuk publik.
Kamu sempat disebut pengganti Luna Maya untuk XL. Bagaimana ceritanya?
Awalnya aku ditawari iklan Excelcom di Malaysia. Tapi karena aku orang Indonesia, aku malah diminta untuk iklan XL karena Exelcom dan XL itu satu holding. Nah, kebetulan banyak orang bilang aku pengganti Luna Maya untuk iklan XL. Sebenarnya bukan. Mereka (XL) memang mengganti strategi usai mencuatnya kasus Luna Maya.
Apa perbedaan akting di depan kamera dengan di depan panggung?