Mohon tunggu...
Dinan
Dinan Mohon Tunggu... Abdi Masyarakat -

Seorang yang ingin belajar menulis dengan nama pena Dinan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Pasukan Langit

10 November 2016   15:27 Diperbarui: 10 November 2016   15:29 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima menit kemudian, dua teh manis telah tersaji di meja. Imam langsung meneguknya dengan semangat.

“Imam, manusia bergerak berdasarkan persepsinya terhadap kebenaran. Jangan pernah menghujat, cukup disampaikan, kita bukan Tuhan.” Kuteguk perlahan teh manis di depanku.

“Tapi, mereka telah merusak Islam, agama kita.” Mukanya kembali memerah, sepertinya, es teh manis belum mampu meredam emosinya.

“Itu adalah cara mereka untuk memperoleh syahid. Biarkan saja. Islam akan tetap suci karena Islam adalah agama yang mengajarkan ‘kesucian akhlak’. Yang rusak bukan agamanya, tapi pemeluknya. Tugas kita memberi contoh, inilah Islam Yang Benar, Rahmat untuk Seluruh Alam.”

Imam terdiam sejenak, ia mengelus punggung tangannya dengan lembut. Mungkin, ia sedang memikirkan kata-kataku. Matanya terlempar ke halaman, mencari objek yang entah apa.

“Kawan. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” Ucapku lirih.

 

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

“Saya pulang dulu,” ucap Imam kemudian setelah mendengar kalimat terakhirku.

“Iya, hati-hati!”

“Assalamualaikum…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun