Mohon tunggu...
Dinan
Dinan Mohon Tunggu... Abdi Masyarakat -

Seorang yang ingin belajar menulis dengan nama pena Dinan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Pasukan Langit

10 November 2016   15:27 Diperbarui: 10 November 2016   15:29 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Lihat, mereka buat ulah lagi,” napasnya ngos-ngosan. Mukanya terlihat memerah, entah karena panas matahari atau kekesalan yang menyelimuti hatinya. Lanjutnya, “saya kapok dengan mereka, selalu saja meng-kambinghitam-kan agama kita. Kurang ajar!” Umpatnya.

“Ada apa, Imam? Sabar,” kubaca sepintas koran yang diberikan Imam. Aku menggaruk-garuk kepalaku yang tak gatal. “Hmmm…”

“Hanya seperti itu responmu?” Imam menatapku nanar.

“Kita bukan Hakim, Imam. Biarlah Sang Hakim yang akan mengadili mereka di akhirat kelak. Bila kamu meminta pendapatku,” kutarik napas beberapa kali. Lanjutku, “Mereka melakukan itu karena mereka mengganggap dirinya Pasukan Langit yang diberi tugas untuk memberantas musuh Islam. Taapiii… “

“Tapi, kenapa?” Imam memotong perkataanku.

“Tapi mereka masih salah kaprah, menurutku.” Kalimat itu terasa berat keluar dari mulutku.

“Sekarang seluruh dunia telah menghujat kita, Dinan. Mereka mengatakan agama kita agama teroris!”

“Sabar dulu, tarik napas… tahan, hembuskan perlahan,”

Imam mengikuti permintaanku. Ia adalah ‘pengikutku’. Wajahnya sudah kembali normal.

“Duduk dulu, temani saya merenung. Akan kubuatkan es teh manis.”

Aku beranjak menuju dapur, sedang Imam duduk dengan sedikit terpaksa. Tapi wajahnya tak bisa berbohong, ia sangat ingin es teh manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun