Lebih dari itu, kesempatan tersebut bisa menjadi momentum dimana Pemerintah Kabupaten Karo, intelektual serta pemerhati kebudayaan Karo, hingga diaspora Karo terlibat dalam sebuah sinergi kebudayaan. Sinergi yang mengedepankan pelestarian kebudayaan Karo bagi generasi penerusnya.
Sebab barangsiapa yang mengabaikan budaya luhur yang diberikan Tuhan kepadanya, tentu akan kehilangan akar sejarah dan identitas dirinya. Tak selamanya agama memberangus praktik budaya yang tafsir sesatnya bisa diberi makna baru sesuai dengan perkembangan peradaban, agama dan pendidikan masyarakat. Menjaga budaya adalah tanggungjawab kita. Sebab bila kita percaya bahwa Tuhan itu Maha Segala, maka segala kebaikan yang masih ada di dalam kebudayaan pantas dipertahankan agar tidak punah. Sehingga dengan demikian generasi muda Karo di era modern kelak bisa bersyukur atas sisi spiritual leluhurnya yang tak pernah melupakan kekuatan Sang Pencipta lewat berbagai tradisinya.
Â
Mejuah-juah!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H