Demikian agar Turang mampu menghadapi ujian terakhir, meminta maaf pada publik yang merasa terusik atas sikapndu meski perilaku yang sama di televisi mereka sebaliknya dianggap asyik. Meminta maaf dengan tulus terutama pada para wartawan dan petugas kepolisian serta para orang tua yang prihatin pada Turang dan generasi muda Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam mengendalikan diri.
Mereka sepenuhnya akan menjadi berkat bagi situasi Turang hari ini yang mungkin terasa seperti kiamat. Mereka yang padanya kam meminta maaf akan menjadi pemberi cinta dan kekuatan bagi Turang dalam menjalani masa depan yang masih panjang.
Percaya Turang,
Percaya bahwa kam bisa melewati seluruh ujian ini. Percaya bisa belajar menjadi besar dari kesalahan yang disorot ramai oleh republik ini. Percaya Turang bisa lulus, sebab Turang bagaimana pun memang anak seorang Arman Depari. Sosok yang telah melewati ujiannya sendiri hingga begitu Turang sangat banggakan meski kali ini tidak semestinya dengan cara demikian.
Bangkitlah Turang,
Berjanji pada diri sendiri serta almarhum bapak, Turang. Â Berjanjilah bahwa Turang pasti lulus dari ujian yang dahsyat tetapi menyimpan berkat.
Mejuah-juah Turang, Dibata Simasu-masu!
Â
Kami mengasihimu,
Turang.
Â