[caption caption="Isyana Sarasvati, ibarat ratu di Java Jazz Festival 2016. Foto: Twitter @Isyanation_Bdg"][/caption]Katy Perry berulang kali berujar bahwa band legendaris asal Inggris, Queen adalah salah satu inspirasi terbesarnya dalam bermusik. Bukan hal yang aneh jika Katy beberapa kali membawakan lagu hits milik Queen, "Don’t Stop Me Now", dalam konser promo album pertamanya yang bertajuk Hello Katy Tour pada 2009. Maksud Katy jelas adalah apresiasi.
Namun, tak sedikit yang mencerca penyanyi asal California itu. Berselancarlah di situs Youtube dan ketik kata kunci “Katy Perry” dan "Don’t Stop Me Now". Cibiran begitu banyak bermunculan di kolom komentar. Ia dibantai oleh netizen (internet citizen) karena satu alasan, menyanyikan lagu ikonik "Don’t Stop Me Now" milik Queen.
[caption caption="Komentar sinis salah satu netizen terhadap Katy Perry kala membawakan lagu Don't Stop Me Now. Foto: Youtube"]
[caption caption="[caption caption="Komentar sinis salah satu netizen terhadap Katy Perry kala membawakan lagu Don't Stop Me Now. Foto: Youtube"]
Java Jazz Festival 2016 hari kedua, yang berlangsung pada Sabtu 5 Maret 2016 di JIExpo Kemayoran, ibarat singgasana bagi seorang ratu jelita bernama Isyana Sarasvati. Ia sudah bisa memancing histeria penonton, meski mulutnya belum melagukan rangkaian nada-nada.
Setelah histeris, penikmat musik malam itu dibuat terhipnotis. Vibra ala penyanyi opera beberapa kali terdengar ketika Isyana melantunkan beberapa tunggalan andalan seperti "Tetap Dalam Jiwa" dan "Keep Being You".
Selendang batik bermotif parang yang Isyana kenakan tak hanya sekadar menjadi pemanis gaun putih yang ia pakai, tapi juga menampilkan keserasian dengan nada pentatonik ala sinden Jawa yang dilagukannya. Isyana bereksplorasi dengan memasukkan unsur etnik dalam lagu "Tetap Dalam Jiwa".
Sang Ratu belum berhenti memukau. Ia menunjukkan sisi romantis dengan mempersembahkan "All Over Me" kepada ibundanya yang pada hari itu berulang tahun. Tak hanya bisa tampil bersahaja, Isyana juga mampu menari lincah.
“Gimana sudah mirip Agnezmo?” candanya.
[caption caption="Isyana Sarasvati, memberikan kado istimewa bagi sang ibunda. Foto: Twitter @JavaJazzFest"]
Isyana tiba-tiba tak menyanyi sendirian. Penonton yang memadati arena turut menyumbangkan suara mereka.
Chorus "We Will Rock You" menggema. Antusiasme penonton tetap terjaga ketika Isyana beralih ke lagu legendaris Queen lainnya, "Bohemian Rhapsody". Penonton belum lelah diajak Isyana bernostalgia dengan Queen. Suara “don’t stop me, don’t stop me,” menggemuruh dari bawah panggung kala Isyana menodongkan microphone-nya ke arah penonton.
Lagu "Don’t Stop Me Now" menjadi salah satu menu yang melengkapi hidangan nostalgia Queen ala Isyana. Penonton tampak sangat terhibur karena bisa mendendangkan hits-hits ternama Queen.
Membawakan ulang lagu musisi legendaris bak pedang bermata dua yang bisa menghadirkan keuntungan sekaligus jebakan. Queen yang dalam bahasa Indonesia bermakna ratu jelas sudah begitu familiar di kepala pencinta musik dari segala usia.
Isyana sudah membuktikannya di Java Jazz 2016. Ia membawakan deretan lagu Queen dengan aransemen yang tak terlalu berbeda dari versi original.
[caption caption="Isyana Sarasvati, begitu nyaman bereksplorasi kala melantunkan Tetap Dalam Jiwa. Foto: Twitter @JavaJazzFest"]
Masalah semacam itu tak cuma dialami Isyana. Bahkan banyak musisi yang sudah menyandang label legenda tak kebal dengan cerca kala mereka dianggap gagal mengcover lagu milik orang lain yang sudah begitu mengendap di ingatan publik.
Mau bereksplorasi dianggap merusak kesakralan lagu. Sebaliknya, seorang musisi sering dituding kurang berani dan tak menjadi diri sendiri begitu tak banyak melakukan perubahan pada lagu yang mereka cover.
Tak ada rumus pasti. Mengcover lagu adalah ujian penuh jebakan yang pasti dialami oleh semua musisi. Queen mungkin dalam beberapa saat menggeser Isyana sebagai ratu Java Jazz 2016 hari kedua. Kendati demikian, pengalaman menyanyikan karya-karya Freddie Mercury cs. Akan menjadi pemicu dan pemacu hebat Isyana untuk menuju tahta yang lebih tinggi. Just keep being you, Isyana!
*****
Beberapa tahun setelah banyak dicerca karena dianggap gagal dalam mengcover lagu "Don’t Stop Me Now" milik Queen, Katy Perry berkembang menjadi salah satu ratu musik pop terbesar. Katy sampai kini masih menjadi satu-satunya penyanyi wanita yang menempatkan lima tunggalannya sekaligus ke posisi pertama tangga lagu Billboard. Pada 2015, Forbes, menobatkan Katy sebagai musisi wanita dengan bayaran tertinggi.
[caption caption="Katy Perry, musisi wanita dengan bayaran tertinggi pada 2015. Foto: Forbes."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H