Nah, pada akhir transaski sebagai bentuk penghalalan/pengikhlasan perkara ini kedua belah pihak layak mengucapkan matur suwun, baru dilanjutkan dengan matur nuwun.
Tapi yang banyak kita temui memang kedua ucapan ini dianggap sama, hanya perbedaan kebiasaan pemakainya. Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam kesejatian pemakaian kedua-nya :
1. Apapun kata yang kita pakai sebagai ucapan terimakasih itu hendaknya selalu didasari keikhlasan, karena terimakasih yang tidak ikhlas akan mengarah pada pengingkaran akan nikmat Tuhan.
2. membiasakan menyebut istilah, nama, kalimat dengan lafal yang benar bisa jadi bukan suatu keharusan, tapi adakalanya dan mestinya selalu itu dianggap penting.
3. Apapun pilihan kebiasaan katanya, dalam bahasa apapun, sesering apapun penyampaian ucapan terimakasih itu, mendekatkan kita pada rejeki, karena mampu menuntun kita menjadi insan yang suka bersyukur.
Sumber artikel ini adalah tuturan turun-temurun, jadi bisa jadi memunculkan banyak opini yang kurang pas dengan kebenaran bahasa dari referensi tertulis lainnya.
Salam Boedaya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI