Mohon tunggu...
Gede Semadi Putra
Gede Semadi Putra Mohon Tunggu... -

Gede Semadi Putra. Married. Two Children. Born in Denpasar 30th December 1985. Graduated from Monash University, Bachelor of Business Systems, Clayton Campus, in 2006. Currently President Director of OPIMA CAPITAL, Holding Company. Our main business is in Meat Suppliers, Printing, Property Development, Architect Consultant, Hotel Owner and Management, General Contractors, Interior Design & Furniture, Steel Fabrication, Advertising, Financial Institutions, Building Materials Suppliers, Heavy Equipment Rental And Retail Industry. Active in Business Associations such as REI Bali, REI Bali Golf Club, KADIN Bali, HIPMI Bali, PPGI Bali.

Selanjutnya

Tutup

Money

Monyet atau Kambing yang Makan Kacang

21 April 2016   20:28 Diperbarui: 21 April 2016   20:48 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang dilakukan pemerintahan tetangga? Malaysia contohnya. Mereka "mungkin" menunjukkan worry akan melemahnya ekonomi dunia, sehingga mereka berpikir untuk memberikan stimulus lebih terhadap para investor dari negara kita untuk mau berinvestasi disana. Contoh, mereka memberikan kesempatan bagi para investor yang mau menjadi pengembang disana dengan memberikan kesempatan usaha bebas pajak selama 10 tahun, dengan kata lain, setiap transaksi yang dilakukan di suatu kawasan yang telah ditunjuk oleh pemerintahan malaysia tersebut akan bebas pengenaan pajak alias 0%.

Sebagai pengusaha anda Tertarik? Pasti.

Sebagai seorang Nasionalis? Tidak.

Tetapi apa yang bisa dipetik dari ide tersebut? Bahwa negara kita pun mampu memberikan kemudahan atau relaksasi terhadap pajak di masa sulit seperti ini. Sehingga ekonomi mampu bergerak lagi. Nanti ketika ekonomi sudah "move-on" dari ke-galau-annya, boleh lah pajak di tinggikan lagi.

Kalau kata seorang senior saya.

di negeri malaysia, kacangnya dibiarkan tumbuh dulu sampai besar (10 tahun-seperti cerita di atas), Monyet dan Kambing sementara di berikan subsidi makanan dulu, sehingga ketika pohon-pohon kacang tumbuh banyak di pekarangan, Kambing boleh makan daunnya, Monyet boleh makan kacangnya. Ideal bukan?

beda di Indonesia, pohon kacangnya baru tumbuh, kambingnya sudah dibiarkan berlomba-lomba memakan pohon kacang yang baru tumbuh, jadinya si monyet ga dapat kacangnya karena belum sempat besar pohon kacangnya.

You get the Idea? Well, Siapa Monyet siapa Kambing silahkan terjemahkan sendiri, lah.

Semoga Bermanfaat

Gede Semadi Putra

semadiputra.com

@gedesemadiputra

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun