Mohon tunggu...
Selvi Dwiyanti
Selvi Dwiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca dan berolahraga. Saya juga suka meneliti karakter seseorang sehingga menjadikan saya menjadi pribadi yang lebih teliti dan hati-hati dalam berinteraksi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akankah Penembakan Misterius Zaman Orde Baru Kembali untuk Memberantas KREAK?

3 Oktober 2024   19:45 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Instagram @resmob_polrestabessemarang)

Seperti yang kita ketahui bahwa Semarang saat ini sedang darurat akan kreak. Kreak Semarang ini merupakan julukan untuk sekelompok pemuda geng motor yang kerap melakukan hal-hal negatif di malam hari seperti kekerasan, tawuran dan bahkan sampai membunuh orang. Hal tersebut tentunya sangat meresahkan dan merugikan berbagai pihak. 

Baru-baru ini terdapat berita mengenai mahasiswa Udinus yang menjadi korban akan kekejaman kreak. Korban tersebut bernama Muhammad Tirza Nugroho Hermawan, berusaha 21 tahun, berasal dari Bandungharjo, Donorejo, Kabupaten Jepara.

Korban merupakan mahasiswa S1 Teknik Informatika Udinus. Kejadian pembacokan mahasiswa Udinus tersebut diawali ketika gerombolan kreak membawa senjata tajam yang hendak melakukan tawuran dengan geng lain. Pada saat itu, korban melintas dari arah Gunungpati hendak pulang ke kos. Namun naasnya, korban menjadi sasaran kekerasan segerombolan pemuda tersebut saat melintas SPBU hingga tewas. 

Terdapat enam tersangka pembacokan mahasiswa Udinus. Mereka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dan Undang-Undang Darurat tentang kepemilikan senjata tajam. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, para pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara.

Semarang sudah aman?

Dengan tertangkapnya sekelompok kreak tersebut, tidak langsung memastikan bahwa Semarang sudah aman dari kreak. Banyak warga yang masih takut untuk keluar malam. Sebagai contoh mahasiswa yang mendapatkan mata kuliah hingga malam, mereka tentunya merasa takut saat pulang bertemu dengan kreak.

Dari banyaknya keresahan dan kekhawatiran para warga sekitar, tak sedikit dari masyarakat yang berpendapat bahwa kreak itu harus "dibunuh", "dibakar", "dibom" dan masih banyak lagi. Ada beberapa pemikiran yang muncul dari masyarakat mengenai keresahan akan kreak yaitu dengan memunculkan kembali petrus.

Seperti yang kita ketahui bahwa penembakan misterius (petrus) ini merupakan suatu operasi rahasia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Penembakan ini dilakukan sebagai bentuk operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketenteraman masyarakat. Keberadaan Petrus waktu itu memang menuai pro dan kontra, baik dari kalangan hukum, politisi sampai pemegang kekuasaan.

Melihat pada kenyataan bahwa kreak memang sangat meresahkan dan mengganggu keamanan serta ketentraman masyarakat. Kemudian munculah pemikiran tentang kembalinya operasi petrus untuk memberantas mereka. Bahkan bukan hanya para kreak, kejahatan lainnya seperti KKN pun bisa untuk diberantas, sehingga Indonesia bebas dari kejahatan.

Akankah petrus benar-benar kembali?

Untuk kembalinya petrus masih menjadi misteri. Banyak yang menyebut jika peristiwa ini termasuk dalam golongan kasus pelanggaran HAM, karena telah mengadili seseorang tanpa melalui proses hukum. Pada era Reformasi sekarang, jelas sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Kembalinya petrus sebenarnya bisa saja menjadi kabar baik bagi negara Indonesia. Kemunculan petrus tentunya dapat meminimalisir terjadinya kejahatan di Indonesia. Tapi tentunya kemunculan petrus harus berbeda pada saat zaman Orde Baru. Diharapkan petrus dapat memberantas kejahatan tapi sesuai dengan hukum yang ada di Indonesia saat ini.

Untuk memberantas aksi kreak, sejumlah aparat penegak hukum melakukan patroli malam untuk menangkap pelaku kreak. Harapannya aksi kreak ini dapat dihentikan sehingga masyarakat dapat hidup dengan tenang tanpa keresahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun