Saat ini populasi muslim Indonesia berjumlah lebih dari 226,2 juta jiwa, sehingga tren halal lifestyle mulai menggeliat karena kesadaran masyarakat akan pentingnya aspek kehalalan sebuah produk yang digunakan juga meningkat. Hal ini tentu saja secara alamiah telah memberi energi yang positif terhadap gerakan ekonomi dan bisnis berbasis pada prinsip syariah. Tidak hanya di sektor ekonomi dan keuangan, namun juga telah masuk pada sektor riil bisnis. Indonesia memiliki Cafe Syariah, Hotel Syariah, Rumah Sakit Syariah, pemakaman berbasis prinsip syariah, salon dan spa syariah, pariwisata syariah, pasar tradisional syariah, serta mall syariah. Nilai-nilai halal juga tidak hanya soal food dan beverage saja, namun telah menyentuh wisata halal, fashion, kosmetik dan farmasi, halal travel dan tourism.
 Tidak hanya mengenalkan, namun juga untuk meyakinkan bahwa Indonesia memiliki pusat halal dan ekonomi syariah dunia dengan sistem filantropi yang bersinergi. Sehingga outputnya, banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan ekonomi Indonesia.
Oleh : Selvia Rustyani (Mahasiswa Ekonomi Islam Universitas Airlangga, Surabaya)
Referensi bacaan:
- http://www.am2018bali.go.id/blogs/detail/indonesia-tuan-rumah-annual-meetings-imf-2018
- https://kumparan.com/@kumparanbisnis/pemerintah-akan-fokus-bahas-kemiskinan-di-forum-imf-world-bank-di-bali?ref=body&type=bcjugal
- https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/125-Hari-Jelang-Pelaksanaan-Persiapan-IMF-WBG-Annual-Meetings-2018-Berjalan-Lancar.aspx/
- https://baznaskepri.or.id/peran-zakat-dalam-pertumbuhan-ekonomi/
- http://www.beritasatu.com/ekonomi/436811-umkm-sehat-negara-kuat.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H