Lebih sederhana dalam artian, cita-cita mereka masih monoton seperti cita-cita “massal” pada umumnya yakni dokter maupun guru. Ada beberapa sih yang menginginkan menjadi model dan penyanyi. Tapi saya tidak menemukan mereka yang bercita-cita menjadi astronot, security, atau bahkan pilot (seingat saya sih tidak ada).
Sesederhana cita-cita mereka untuk menjadi apapun yang mereka inginkan, lagi-lagi menunjukkan bahwa sesederhana itu pula kita patut bersyukur atas apapun yang pernah terjadi dalam hidup ini. Mereka sebuah bukti nyata dalam hidup, bahwa hal yang paling sederhana pun bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, menjadi manusia yang paling bahagia dalam hidup.
Pada akhirnya semua perjalanan hidup yang kita alami, merupakan sebuah proses pembentukan. Malang dan Kelas Inspirasi Malang, menjadi bagian awal dari langkah perjalanan saya di solo traveling kali ini, semoga dari setiap langkah-langkah kaki yang terkadang mengeluh lelah, saya bisa tetap mengucapkan syukur atas segala nikmati yang Tuhan berikan.
*tulisan sudah pernah diposting sebelumnya di blog pribadi http://selvianggrainy.tumblr.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H