Ramadhan tiba, Ramadhan tiba, Ramadhan tibaMarhaban Ya RamadhanMarhaban Ya RamadhanMarhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan...
Terngiang-ngiang dengan jelas lagu "Ramadhan Tiba" yang dinyanyikan oleh Opick di telinga. Lagu yang menghantarkan pada suasana damai dan menyiapkan diri dalam menyambut Ramadan. Liriknya yang mudah dihafal dan senantiasa memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia, khususnya ketika menyambut Ramadan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ramadan merupakan bulan ke-9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari). Pada bulan ini, orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa.Â
Adapun hakikat berpuasa sebenarnya bukan hanya sekadar meninggalkan makan atau minum. Namun, puasa itu meninggalkan hal-hal yang sia-sia dan keji, misalnya berbohong, mencaci, bergosip, dll. Dengan memahami hakikat puasa, seseorang akan dengan ikhlas dan mengetahui tujuannya dalam berpuasa. Di sinilah letak pembentukan ketaatan dan pembentukan diri sebagai manusia yang taat terhadap penciptanya.
Ramadan dikenal sebagai bulan  yang penuh kebaikan. Di bulan inilah setiap amal kebaikan diyakini akan dilipatgandakan. Demikian pula halnya dengan pengampunan atas dosa bagi orang yang sungguh-sungguh bertobat.
Berikut ini beberapa amalan Ramadan yang dikutip dari Parenting Islami:
- Salat atau ibadah malam
- BerpuasaÂ
- Buka puasa dengan makanan manis
- Segera Salat Magrib setelah membatalkan puasa
- Fokus beribadah di 10 hari terakhir
- I'tikaf atau berdiam diri
- Menghidupkan malam Lailatul Qadar
- Memperbanyak sedekah
- Memberi makan orang yang membutuhkan
- Tidak melewatkan sahur
- Membaca Alquran
- Perbanyak Istigfar
- Berdoa di waktu tertentu
- Duduk di masjid sampai matahari terbit
- Salat Tarawih
- Ibadah Witir
- Umrah di bulan Ramadan
Amalan di Jalan
Sebagai manusia yang memiliki kekurangan, pastinya ingin melakukan perbaikan dalam kehidupan. Ada amalan yang dapat dilakukan sesuai kemampuan agar menjadikan berkah dalam kehidupan.
Saat bulan Ramadan, tak jarang ditemui ada orang yang memang mengkhususkan diri untuk melakukan kebaikan di sepanjang jalan. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Sedekah
 Orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat. Sebab sedekah adalah amal kebaikan sebagaimana Al-Quran surah al-A'raf ayat 16 khusus amalan sedekah dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak Allah, yang kemudian ditambah lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah.
Entah di trotoar, emper pertokoan, atau lampu merah, sering dijumpai orang lebih banyak berbagi (sedekah) saat bulan Ramadan. Terlepas dari pihak-pihak yang memanfaatkan momen Ramadan, intinya orang yang berniat bersedekah pasti memilki niat untuk kebaikan.
2. Memberikan makanan untuk buka puasa
"Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR Ahmad, Nasai, dan dishahihkan al-Albani).
Bagi pemeluk agama Islam, memberi makan  untuk berbuka puasa diyakini akan mendatangkan pahala. Mungkin, ada juga orang yang terpaksa tidak mampu menjalankan puasa karena kondisi tertentu, misalnya kesehatan. Namun, ia masih mampu memberikan sedekah berupa memberi makan kepada orang untuk berbuka puasa. Setidaknya, hal ini mampu mendatangkan pahala.
Kegiatan berbagi makanan untuk berbuka puasa, juga dilakukan oleh pemeluk agama lain. Seperti halnya yang dilakukan di Vihara Bodhimanda Sanggar Suci, Lawang, Malang, Jawa Timur sejak tahun 1998. Hal ini merupakan dukungan bagi sesama dan bentuk toleransi antarumat beragama.
3. Memberikan Takjil
Takjil merupakan makanan untuk berbuka puasa. Selama bulan Ramadan, dapat dijumpai orang-orang yang bersedekah dengan membagikan takjil.Â
Adapun takjil yang sering dibagikan dapat berupa air mineral dan kurma, air mineral dan roti, air mineral dan kudapan, dan masih banyak jenis lain yang dapat dijumpai di jalanan. Intinya bukan pada bentuk barangnya, melainkan pada niat berbagi yang dapat mendatangkan kebaikan bagi si pemberi dan penerima.
Setidaknya, tiga hal ini yang paling sering kita jumpai sebagai amalan di sepanjang jalan. Saatnya untuk kita sama-sama memperbaiki diri dan saling mendukung dalam kebaikan. Selama masih diberikan kesempatan untuk hidup dan melakukan kebaikan, marilah kita lakukan.
Setidaknya, Ramadan ini biarlah menjadi momen yang berarti dan mendatangkan kebaikan bagi kita. Salam toleransi dan salam kebaikan bagi sesama umat manusia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H