Sebuah hobi pastinya tidak memaksakan diri. Hobi erat kaitannya dengan kepribadian. Seorang yang memiliki hobi mengoleksi barang biasanya berkepribadian yang rapi dan memiliki daya ingat tinggi. Barang-barang yang dikoleksi akan dipajang dengan baik. Bahkan ada pula yang hafal posisi barang seandainya bergeser sedikit saja.
2. Menyikapi Koleksi sebagai GengsiÂ
Tak dapat dipungkiri bahwa status sosial memiliki peranan penting di mata sebagian orang. Demi mendapatkan status sosial, penampilan disulap sedemikian rupa dengan adanya perhiasan, pakaian, tas, sepatu, dan berbagai hal yang menunjangnya. Mirisnya, terdapat perbedaan antara kenyataan dan yang tampil di sosial media.
Demi mendapatkan status sosial yang menyangkut harga diri, tak segan orang akan merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan barang-barang koleksi. Terlebih lagi bagi yang tergabung dalam suatu komunitas. Jangan sampai dianggap tertinggal di komunitas tersebut.
Ada pula orang yang rela melakukan hal yang kadang tidak masuk akal demi mendapatkan koleksi yang diinginkan. Jika koleksi hanyalah sebagai gengsi, hutang pun tak segan dilakukan demi harga diri. Jika dibiarkan berlarut-larut, kira-kira apa yang terjadi?
Koleksi sebagai hobi atau harga diri menjadi sebuah perenungan. Selama orang masih memiliki kemampuan untuk membeli barang yang akan dikoleksi tanpa merugikan, rasanya sah-sah saja. Mengumpulkan barang kesukaan sebagai koleksi, bisa menjadi sebuah pencapaian.Â
Lain halnya jika koleksi hanyalah sebuah gengsi. Tanpa disadari bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebelum terlambat memaknai kegiatan mengoleksi, ada baiknya bertanya kepada hati nurani. Apakah koleksi ini sebuah  hobi atau hanya mengikuti gengsi semata?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H