perempuan penadah kalamÂ
ditepikannya perih luka di dada
diperamnya kenangan kisah buram
dadanya mengemuruhkan  tanya
"Salahkah aku? Tatkala cinta tak sanggup aku elak"
bibir pasinya menggumam kidung doa
atas laku langkahnya
perempuan penyeduh air mataÂ
memula takdir di secawan candu
mengakhirkan hasrat dalam gelepar jiwa
hidup selayak  pekat kopinya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!