perempuan penadah kalamÂ
ditepikannya perih luka di dada
diperamnya kenangan kisah buram
dadanya mengemuruhkan  tanya
"Salahkah aku? Tatkala cinta tak sanggup aku elak"
bibir pasinya menggumam kidung doa
atas laku langkahnya
perempuan penyeduh air mataÂ
memula takdir di secawan candu
mengakhirkan hasrat dalam gelepar jiwa
hidup selayak  pekat kopinya
pahit namun nikmat dicecap
perempuan penyisir sunyi
mengakhirkan penantian pada tabahnya sunyi malam
Kedu, 14102020
untuk my Key
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!