Tujuh purnama berlalu, jiwaku hampa tanpa hadirmu. Kata katamu yang selalu penuh cinta menerbitkan rindu yang tak bisa lagi aku terjemahkan pada tetes rinai di pelupuk mataku.
Dan nafas ini tak pernah berhenti mendesahkan nama indahmu.
Kau telah pergi, meninggalkan aku dengan sejuta kenangan yang selalu menyusup di setiap lubang pori pori kulitku.
**
Dini ini, embun pagi, hangat mencercap kulitku, ingatanku melintas pada pertemuan terakhir sore itu.Kuyakinkan diri reinkarnasimu sebagai embun kini menyentuh raga dan jiwaku sebagai bukti kesejatian cinta
Aku tersenyum menyambut hadirmu, selamat pagi embun cintaku.
PK 19319
re_post embun pgi cintaku
ilustrasi gambar di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H