lenguhnya membahana alam Â
peluhnya banjiri tanah keringÂ
lelaki tua dalam lilitan kain sarung usangÂ
menjejaki pematang tempat ia impikan asa
sepetak ladang yang kan tunaikan janji pada anakanakmuÂ
merontang menanda musnahÂ
matanya sayu
tembakau tembakau tumpuan hidupnyaÂ
terserak oleh musim yang tak intimÂ
lalu ke manakah hendak ia mengadu
tatkala impiannya hilang tertelan waktuÂ
semua terdiamÂ
semua membisuÂ
menerima suratan yang tak berdamai iniÂ
ah.. petani tuaÂ
tak perlu kau ratapi nasibÂ
hidup masihlah berlanjutÂ
untuk genapkan takdir yang telah tertulis untukmu
*Puri Kencana 2018*
untuk petani tembakau Temanggung
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event HUT Admin RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H