Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi - [RTC] Balada Petani Tembakau

28 Juli 2018   21:36 Diperbarui: 29 Juli 2018   23:43 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lenguhnya membahana alam  
peluhnya banjiri tanah kering 
lelaki tua dalam lilitan kain sarung usang 
menjejaki pematang tempat ia impikan asa

sepetak ladang yang kan tunaikan janji pada anakanakmu 
merontang menanda musnah 
matanya sayu

tembakau tembakau tumpuan hidupnya 
terserak oleh musim yang tak intim 
lalu ke manakah hendak ia mengadu

tatkala impiannya hilang tertelan waktu 
semua terdiam 
semua membisu 
menerima suratan yang tak berdamai ini 

ah.. petani tua 
tak perlu kau ratapi nasib 
hidup masihlah berlanjut 
untuk genapkan takdir yang telah tertulis untukmu

*Puri Kencana 2018*

untuk petani tembakau Temanggung

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event HUT Admin RTC

Logo RTC Kompasiana
Logo RTC Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun