Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuanmu

17 Januari 2016   09:58 Diperbarui: 17 Januari 2016   12:22 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bukan perempuanmu, 

tatkala kau buka matamu di kepagian hari, mengecup keningmu penuh kemesraan, lalu siapkan kopi panas dan sarapan, berdua memulai hari dengan dedoa dan kecerahan tawa canda

Aku bukan perempuanmu,

kala rindu dapat tertuang dengan manis di setiap waktu, membelaimu di setiap saat, dan berdiri di sisimu, tuk selalu dampingi langkah-langkah tapaki kehidupan

Aku bukan perempuanmu

tatkala kau pestakan kemenangan hidupmu dalam arena suka cita yang dalam, dan aku hanya bisa menatap senyumanmu dari kejauhan 

 

Aku perempuanmu

di kala malam membius sunyi, saat kau merasa sendiri di tengah keramaian kehidupan,  

Aku perempuanmu

saat kau tak kuasa lagi menahan sebuah rindu sejati dan mendekapmu dalam birahi sesaat, 

Aku perempuanmu

hanya sanggup pandangi punggungmu, setelah kau curahkan pedihnya kepalsuan kehidupanmu

Aku perempuanmu

terbakar, sesaat setelah menghangatkanmu dari gigil kepenatan hidup

 

*puri, 17 1 15*

ilutrasi gambar Granito Ibrahim

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun