Aku perempuanmu
hanya sanggup pandangi punggungmu, setelah kau curahkan pedihnya kepalsuan kehidupanmu
Aku perempuanmu
terbakar, sesaat setelah menghangatkanmu dari gigil kepenatan hidup
Â
*puri, 17 1 15*
ilutrasi gambar Granito Ibrahim
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!