Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada Apa Denganmu, Da?

18 Desember 2015   11:37 Diperbarui: 18 Desember 2015   13:00 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Da, hari ini masih tentangmu, sebab aku tak kan pernah sanggup lupakanmu meski hanya untuk sekejab. pasti kamu akan tertawa saat aku kasih tahu kalau  hari ini aku akan mati bila kau tak telepon aku. Seperti hari kemarin saat aku melapor padamu, bahwa aku mau mati saja karena seharian kamu melupakan aku. Hmmm...Da sebenarnya bukan ragaku yang mati kalau kau tak sapa aku di setiap waktunya, namun jiwaku seakan senyap, seperti  sebuah acara pemakaman, sepi yang terdengar hanya isak tangis kerabat yang ditinggalkan.

Begitupun aku Da..., sehari saja kau tidak berkirim kabar, hatiku gundah, senyap dan entah apa lagi yang aku rasa. Namun selalu saja kamu tak percaya itu. Dan terkadang kamu mentertawakan aku dengan kejam. Aku bilang kejam karena harusnya kamu kasihan melihatku merada karena rindu dan cinta ini terlalu padamu, Ufh.. 

Da... seperti hari ini, kamu tidak berkabar padaku. Aku menunggunya dalam cemas dan gundah. Ada apa denganmu Da?
Ingin aku teriak, atau berlari mencarimu ke setiap sudut dunia ini, lalu memelukmu dan kau tak kan pernah ku lepas lagi. Agar aku tak perlu bertanya pada semilir angin yang lewat tentang kamu, agar aku tak perlu menunggu terlalu lama di serambi rumah kita ini.

Da...seumpama kau tak bisa berkirim kabar padaku, titpkan saja salammu pada iring-iringan anak awan yang melintasi kotamu. Tentu dia akan menyampaikannya padaku. meski dalam rinai yang gigilkan rinduku.

Da, meski aku dirundung duka karena menantimu, namun dedoa tetap aku gulirkan untukmu, sebab aku terlalu mencintaimu.

 

***

dalam rindu 2015

ilustrasi gambar Gilang Rahmawati

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun