Sebelum sampai tempat tinggal Serran, Runi melambatkan langkahnya. Di amati terlebih dulu lingkungan itu, sepi seperti tak berpenghuni. Runi mulai mendekat, mendekat dan mendekat. Tak berapa lama kupingnya mendengar suara erangan. Runi menegakkan kupingnya untuk memastikan dari mana arah suara itu. Tak berapa lama, dia sudah bisa menemukan asal muasal suara erangan itu.Â
Bukan main terkejutnya Runi karena ternyata suara kesakitan itu berasal dari pejantan yang dirindukan sekaligus dikhawatirkan. Runi mendapati Serran terikat ke empat kakinya sementara tubuhnya kerkapar di tanah basah. Wajah Serran yang gagahpun sedikit kotor. Runi memekik perlahan, dan membuat Serran menyadari bahwa ada kucing datang mendekatinya.
"Serran, apa yang terjadi?" tanya Runi sedikit gusar.
"Runi? mengapa kau ke sini?" Serran terheran-heran melihat Runi datang ke tempatnya. "Sudah aku bilang jangan pernah datang ke tempatku" agak sedikit marah bertanya pada Runi.
"Aku mengkhawatirkanmu, aku mencintaimu" pekik Runi tak bisa lagi menahan perasaan hatinya manakala dilihat pejantan yang dicintai itu terlihat kesakitan.
"Aku juga mencintaimu Runi, tapi jangan datang ke mari" jawab Serran. Belum sempat Runi mendekat untuk memeluk Serran yang ternyata juga mencintainya. Sebuah hantaman keras mengenai tubuhnya. Runi terkapar.Â
Seekor kucing yang agak besar mendekati Runi, wajahnya sangar dan terlihat kumal. "Akhirnya kau datang juga cantik?" sapa kucing dekil itu. "Kamu tahu? aku sengaja menahan Serran di sini untuk memancingmu agar kau keluar dari sarangmu. kau pasti akan mencari kekasihmu, hahahaa" Runi mencoba bangkit namun kedua kakinya ditahan oleh dua kucing jantan lain yang tak kalah dekil dari yang membentaknya. "Aku sakit hati, kau malah memilih Serran, dan bukan aku!" Kucing dekil itu berteriak
Sementara Serran dengan mengerang, Â mencoba sekuat tenaga melepaskan ikatan di tubuhnya. Meski seakan sia-sia namun tanpa lelah dia terus berusaha. Dia tidak tega melihat pujaan hatinya tidak berdaya di tangan pejantan lainnya "Awas Dany, kalau sampai Runi cedera, akan aku balas nanti" teriak Serran.
Seketika pejantan yang membentak Runi menghampiri Serran, rupanya dia yang bernama Dany. "Apa?, kamu menghardikku?, bisa apa kau? sedang kakimu tidak bisa kau gerakkan?hahahaa" tawa Rony makin membahana.
Tanpa diduga dengan sekali hentakan Serran bisa menyergap tubuh Dany dengan kuatnya. Dany yang tidak siap dengan serangan mendadak tidak bisa mengelak, dia pun tersungkur. Anak buah Dany maju serentak berniat membela kepala genknya. Namun dengan membabi buta Serran segera menyerang dua anak buah Dany pula. Rupanya rasa cinta yang demikian besar memberikan kekuatan buat Serran untuk sekuat tenaga membela kekasihnya. Pertarungan yang mirip adegan di film itu berlangsung seru.Â
Runi yang sudah bisa bangkit dari keterkaparannya karena anak buah Dany sudah melepaskan pegangannya, kini mencoba membantu Serran. Dan dengan kekuatan cinta, keduanya bisa memenangkan pertarungan itu. Dany dan anak buahnya lari terbirit-birit.