Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelesiran Lagi

7 September 2012   17:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:47 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[

Pelesiran lagi

Jalan-jalan lagi

Untuk sebuah kata sepakat demi logo

Senyum mengembang

Langkah menapak pasti

Nikmati setiap inci pemandangan negeri lain

Sungguh surga ada ditanganmu

Namun benarkah surga itu milik kalian

Sesungguhnya

Surgamu adalah duka mereka

Tawamu adalah tangisnya

Belanjaanmu adalah keringatnya

Demi sebuah kata tugas

Kalian berfoya-foya

Bebalkah kalian

Sedang disini

Berjuta rakyat yang notabene pemilihmu

Mengkais recehan dengan getir

Mencari sesuap nasi penuh peluh

Sedang kalian hamburkan uang milik mereka tanpa pikir

Dan tak berhenti makan andai perut dan mulut masih terbuka

ah ah ah.....

Maafkan aku yang lancang berkata

Aku lupa kalian adalah wakil rakyat

Wakil tuk menghabiskan uang rakyat

************

Aku wanita biasa, dengan pemikiran yang biasa, sangat takjub dengan pemikiran para wakil rakyat yang tak biasa. Sungguh aneh, disaat rakyat  terbebani permasalahan sosial para wakil rakyat ini kembali, dan kembali menghamburkan uang dengan "tugas" ke luar negerinya. Tuk mencapai kata sepakat sebuah logo Palang Merah Indonesia saja, wakil terhormat itu "harus" melawat ke luar negeri. Salut buat buat wakil rakyat.....

Heran, katanya mereka wakil rakyat, tapi kenapa suara rakyat tak mereka dengarkan ?. Padahal "perjalananan" teman-teman mereka sebelumnya sudah tak kurang-kurang menuai kritikan, toh tetap saja ada lagi pelesiran dalam jadwal kerja mereka, miris.

Lalu masihkah mereka kita sebut wakil rakyat ?, sedang suara rakyat hanya mereka butuhkan saat "pemilihan" saja.....

Indonesia, aku hanya bisa tergugu saat melafalkan kembali namamu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun