[caption id="attachment_203647" align="aligncenter" width="403" caption="foto: Ajie Nugroho-Kampret"][/caption]
Api... Api...
Jakarta memerah
Jakarta Membara
Asap hitam
Menghitamkan langit Jakarta
Ibukotakah itu
Tanah harapankah disana
Ibu-ibu kehilangan dasternya
Anak-anak kehilangan mainannya
Bapak-bapak kehilangan tikar tempat rebahkan tubuh lelahnya
Tangis kembali, kembali dan kembali
Meluluhlantakan tanah impian
Tragedi ini
Musibahkah?
Andai ini musibah
Sedang apakah Tuhan ?
Menyentil kita semua?
Mengingatkan kita, karena kita ini hamba yang harus siap menerima titah Nya
Atau ini konspirasi?
Antara Pemilik uang dan penguasa yang haus uang?
Kasihan kau warga jakarta
Terbatuk dari asap yang mengkelam
Terguguk dari kehilangan apa yang kalian punya
Jakarta selalu membara
Jakarta selalu berapi
Jakarta selalu berasap
Semakin memerah
Semakin menghitam
Lalu siapa peduli?
Sedang pengayom tengah sibuk
Memperebutkan gengsi manusianya
Bertarung demi menambah pundi-pundi kekayaannya
Oh Jakarta malang
Jakarta sayang
********************
rintih pedih wargamu duhai Jakarta.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H