Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jakarta Malang, Jakarta Sayang

3 September 2012   06:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:59 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13466549411769318015

[caption id="attachment_203647" align="aligncenter" width="403" caption="foto: Ajie Nugroho-Kampret"][/caption]

Api... Api...

Jakarta memerah

Jakarta Membara

Asap hitam

Menghitamkan langit Jakarta

Ibukotakah itu

Tanah harapankah disana

Ibu-ibu kehilangan dasternya

Anak-anak kehilangan mainannya

Bapak-bapak kehilangan tikar tempat rebahkan tubuh lelahnya

Tangis kembali, kembali dan kembali

Meluluhlantakan tanah impian

Tragedi ini

Musibahkah?

Andai ini musibah

Sedang apakah Tuhan ?

Menyentil kita semua?

Mengingatkan kita, karena kita ini hamba yang harus siap menerima titah Nya

Atau ini konspirasi?

Antara Pemilik uang dan penguasa yang haus uang?

Kasihan kau warga jakarta

Terbatuk dari asap yang mengkelam

Terguguk dari kehilangan apa yang kalian punya

Jakarta selalu membara

Jakarta selalu berapi

Jakarta selalu berasap

Semakin memerah

Semakin menghitam

Lalu siapa peduli?

Sedang pengayom tengah sibuk

Memperebutkan gengsi manusianya

Bertarung demi menambah pundi-pundi kekayaannya

Oh Jakarta malang

Jakarta sayang

********************

rintih pedih wargamu duhai Jakarta.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun