gununggunung telah bernyanyi
anakanak awan berceloteh
semarakkan pagi nan cerah
sesosok lelaki kurus berwajah surau
menutup sebuah buku yang penuh catatan kelam
menguburnya pada tanah basah pertiwi
dia mengambil sebuah pena dari dasar jiwanya
pada tebingtebing kokoh tanah impian
ia tuliskan selarik ungkapan kalbunya
juga tekadnya akan sebuah perubahan nasib negeri tercinta
seraya memanjat doa dalam rengkuh semesta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!